Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Berlari lalu Terkadang Berjingkrak! Simulakra Pokemon, Ketika Manusia Mengejar Dunia Imajiner

Realitas berbalik secara radikal, dunia yang dikejar kini ada di dalam layar.

Editor: Robertus Rimawan
zoom-in Berlari lalu Terkadang Berjingkrak! Simulakra Pokemon, Ketika Manusia Mengejar Dunia Imajiner
TRIBUN JATENG/CETAK
Penulis Opini, Udji Kayang. 

Opini ditulis oleh Udji Kayang Aditya Supriyanto, Mahasiswa Sosiologi UNS

TRIBUNNEWS.COM - Bagi generasi '90-an, yang menghabiskan masa belia dengan menonton televisi pada setiap akhir pekan, tentu ingat dengan serial kartun Pokemon.

Serial tersebut mengisahkan tentang petualangan keliling dunia seorang pemuda bernama Ash Ketchum (atau dalam versi Jepang dikenal Satoshi) untuk mencari dan melatih Pokemon, monster yang dapat dipelihara serta diadu.

Ash sendiri memiliki teman Pokemon nan menggemaskan namun tangguh bernama Pikachu.

Teman Ash itulah yang sering menjadi maskot utama serial kartun Pokemon.

Barangkali, pemilihan Pikachu sebagai Pokemon utama hanyalah simbolik.

Sebab, ia adalah monster berelemen listrik.

Berita Rekomendasi

Dan bagi manusia modern, listrik menjadi kebutuhan utama, bukan?

Jika mengingat kembali kisah di atas, generasi '90-an kini bolehlah merasa gembira.

Baru-baru ini, Nintendo, The Pokemon Company, dan Niantic Labs merilis permainan berburu Pokemon yang dapat dimainkan via telepon pintar.

Permainan bertajuk Pokemon Go tersebut memakai navigasi satelit sehingga memungkinkan si pemain merasakan sensasi berkeliling menyusuri sejumlah tempat di dunia nyata guna mencari Pokemon.

Dengan kata lain, Pokemon Go berbeda dari permainan lain. Pemain tidak cukup hanya duduk manis, tetapi mesti bergerak.

Alasannya, dengan bergerak, pemain bisa menemukan Pokemon di banyak tempat. Ambil contoh Pidgey (Pokemon burung) di pinggir jalan, Rattata (Pokemon tikus) di sekitar tempat sampah, atau Exeggcute (Pokemon telur) di restoran masakan Padang.

Secara resmi, Pokemon Go baru dapat diunggah oleh pengguna Android di Amerika Serikat, Australia, dan Selandia Baru melalui Play Store.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas