Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Orangtua Antusias Antar Anak di Hari Pertama Sekolah
Para orang tua murid Sekolah Indonesia Jeddah (SIJ) antusias melaksanakan himbauan Mendikbud Anies Baswedan untuk mengantar anak sekolah pada hari per
Ditulis oleh : Abdullah M Umar, Ketua Komite Sekolah SIJ
TRIBUNNERS - Para orang tua murid Sekolah Indonesia Jeddah (SIJ) antusias melaksanakan himbauan Mendikbud Anies Baswedan untuk mengantar anak sekolah pada hari pertama.
Berbeda dengan sekolah asing lain di Jeddah yang rata-rata hari pertama sekolah jatuh pada bulan September 2016, SIJ sebagai sekolah Perwakilan RI di Jeddah menetapkan tanggal 17 Juli 2016 sebagai hari pertama masuk sekolah tahun ajaran 2016/2017.
Pada hari pertama sekolah ini, para wali murid antusias mengantarkan anak mereka ke sekolah, meskipun rata-rata orang tua murid adalah para pekerja yang terikat dengan majikan masing-masing.
Tampak pada 17 Juli 2016 pagi hari pukul 7-8 pagi waktu setempat para murid SIJ berdatangan dengan orang tua mereka, ada yang menggunakan taksi, kendaraan pribadi atau berjalan kaki.
Sugiono, Kepala Sekolah SIJ mengatakan bahwa pada tahun ajaran baru ini SIJ menerima sebanyak 60 murid TK, dan 187 murid SD, dan 1300 murid lama untuk tiap jenjang pendidikan mulai TK hingga SMA.
Jumlah murid SIJ merupakan yang terbanyak di antara 14 sekolah Indonesia di luar negeri.
Ketua Komite Sekolah Indonesia Jeddah, Abdullah M Umar yang mengamati keadaan pada hari pertama mengatakan bahwa pada hari pertama sekolah tampak sekali gedung SIJ sudah tidak mampu menampung para murid apalagi ditambah para orang tua murid yang ikut masuk ke sekolah untuk mengantar anak mereka hingga ke kelas.
Sebagaimana dimaklumi Gedung yang saat ini disewa SIJ hanya memiliki 23 kelas sedangkan SIJ saat ini memiliki 44 rombongan belajar untuk menampung lebih dari 1400 siswa.
Sekolah yang berdiri sejak tahun 1964 ini idealnya membutuhkan gedung yang memiliki 50 kelas lebih sehingga dapat menampung siswa secara keseluruhan yang jumlahnya terus bertambah.
Untuk menanggulangi kekurangan kelas tersebut para murid dibagi menjadi 3 shift, pagi, siang dan sore.
Untuk kelas 1 SD berjumlah 187 murid harus dibagi menjadi 6 rombongan belajar (A-F).
Mereka dibagi menjadi 3 shift yaitu pagi pukul 7 hingga pukul 11:00, pukul 11:00 hingga pukul 14.00 dan pukul 14:00 hingga 17:00 sore, dengan demikian 1 kelas digunakan untuk 3 rombongan belajar.
Akibat dari kurangnya kelas dan fasilitas yang ada pada SIJ maka seluruh kegiatan ektra kulikuler tidak dapat dilaksanakan secara maksimal, padahal siswa SIJ memiliki potensi yang sangat besar untuk bisa menguasai lebih dari sekedar kurikulum nasional. para murid mestinya dapat diberikan mata pelajaran bermuatan lokal seperti Bahasa Arab, Hafalan Quran, Manasik Haji dan Umroh, Sejarah Saudi dan sebagainya.
Para guru pun tidak memiliki kantor yang nyaman sehingga persiapan belajar dan mengajar banyak dilakukan di rumah masing-masing. Belum lagi permasalahan kapasitas tenaga pengajarnya yang masih jauh dari standar, buku pegangan, disiplin dan sebagainya.
Arif Subowo, Pemerhati Pendidikan yang sudah bermukim di Jeddah puluhan tahun mengatakan bahwa semakin lama menunda investasi pada gedung sekolah maka semakin mahal biaya yang akan ditanggung di kemudian hari mengingat harga property terus mengalami kenaikan.
Para Murid SIJ mestinya dapat bersaing dengan dengan alumni sekolah internasional asing lain di Jeddah seperti Bangladesh International School, Indian International School bahkan Ethiopian International School.
Untuk itu terobosan Pemerintah di bidang pendidikan sangat dinantikan oleh para orang tua murid SIJ.