Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Hujan Lebat Menghantui di Penghujung Juli
Hujan lebat ini akan berlangsung kurang lebih 1-3 jam dengan intensitas yang lebat.
Editor: Malvyandie Haryadi
PENULIS: Ramadhan Nurpambudi/Prakirawan Stasiun Meteorologi Radin Inten Lampung
TRIBUNNERS - Hujan lebat kembali menghantui masyarakat Lampung menjelang penghujung bulan juli kali ini.
Adanya tekanan rendah di sebelah barat Lampung menjadi momok yang memicu banyaknya pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah Lampung.
Tekanan rendah ini akan menarik udara yang berada di sekitarnya sehingga akan terbentuk arus pemampatan atau yang lebih dikenal dengan konvergensi.
Di sinilah akan terbentuk banyak awan yang dapat memicu terjadinya hujan lebat.
Kondisi ini tidak lepas dari kelembaban udara di wilayah Lampung yang cukup basah, dimana salah satu faktor pembentukan awan adalah kondisi atmosfer yang lembab.
Kita patut bersyukur sebab di wilayah Indonesia bagian timur seperti Nusa Tenggara Timur dan sekitarnya memiliki kondisi atmosfer yang cukup kering sehingga pembentukan awan sangat kurang disana.
Dari pembelajaran yang telah dilakukan adanya tekanan rendah akan berdampak timbulnya potensi hujan lebat pada siang, malam hingga dini hari dengan kondisi perawanan yang hampir memenuhi langit.
Hujan lebat ini akan berlangsung kurang lebih 1-3 jam dengan intensitas yang lebat.
Kondisi ini akan berpotensi terulang keesokan harinya dengan durasi kejadian kurang dari 1 jam.
Dari hasil analisa unsur meteorologi yang telah dilakukan diprediksi hujan lebat banyak terjadi dalam beberapa hari kedepan.
Analisa yang dilakukan dengan memantau gangguan cuaca skala regional dan juga skala lokal keduanya mendukung akan potensi terjadinya cuaca buruk.
Tekanan Rendah
Salah satu penyebab utama banyaknya hujan lebat yang turun akhir-akhir ini adalah munculnya tekanan rendah di sebelah barat Pulau Sumatera.