Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
SD Juara Manfaatkan MOS untuk Membentuk Siswa Lebih Religius
Dalam masa pengenalan sekolah ini, para siswa dibimbing untuk mendekatkan hati, jiwa, dan raga kepada Allah.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNERS - SD Juara Jakarta Timur binaan RZ (Rumah Zakat) menjadikan momentum MOS (Masa Orientasi Siswa) yang kini dikenal dengan MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah) untuk membuat para siswa jadi lebih religius.
Kegiatan MPLS ini diadakan mulai Senin (18/7) hingga Jum’at (22/7).
Banyaknya kejadian kekerasan dan perpeloncoan pada saat MOS, membuat pemerintah mengubahnya menjadi MPLS.
“Kekerasan dan perpeloncoan yang sering terjadi di sekolah harus dibuang jauh-jauh, karena tak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia yang religius. Karena itulah program MOS di SD Juara dirancang dengan mengedepankan konsep religius, kebersamaan, dan berkepribadian,” tutur Ahmad Kosasi, Kepala Sekolah SD Juara Jakarta Timur, Jum’at (22/7).
Dalam masa pengenalan sekolah ini, para siswa dibimbing untuk mendekatkan hati, jiwa, dan raga kepada Allah.
Salah satunya melalui ibadah sholat sebagai media penting bagi siswa karena dapat mencegah perbuatan destruktif, melembutkan hati dan mengajarkan empati.
Siswanto selaku bidang kesiswaan berharap dengan nuansa pengenalan lingkungan sekolah yang baru, bukan hanya sebagai tempat mendidik siswa menjadi pintar, tetapi juga menciptakan siswa yang berahlakul karimah.
“Sehingga kedepannya anak-anak di masa depan lebih berdaya saing dan memiliki karakter serta kepribadian yang kuat,” ungkapnya.
Selain para siswa yang mengikuti kegiatan MOS, para orangtua siswa juga beramai-ramai mengantarkan anaknya ke sekolah.
“Sesuai dengan imbauan pemerintah bahwa setiap orangtua ikut mengantarkan anaknya di hari pertama sekolah mereka, sebagai upaya mendekatkan diri orangtua dengan anaknya, serta menjadi bagian penting dalam pendidikan antara orangtua dengan anak,” tutur Ahmad Kosasi.