Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Saran Ekstrem ITW kepada Polisi dan Pemprov DKI Jakarta Untuk Atasi Kemacetan
Pemprov dan Ditlantas Polda Metro sudah tidak berfikir realistis untuk mengatasi kemacetan. Sehingga melakukan upaya yang justru menimbulkaan macet.
Editor: Malvyandie Haryadi
PENGIRIM: Edison Siahaan/Ketua Presidium ITW
TRIBUNNERS - Indonesia Traffic Watch (ITW) menilai uji coba sistem ganjil-genap yang akan diberlakukan di sejumlah ruas jalan di Jakarta, adalah upaya lucu-lucuan dan tidak cerdas. Bahkan bukan solusi efektif untuk mengatasi kemacetan.
“ Mengatasi kemacetan, koq justru menimbulkan kemacetan,” kata Ketua Presidium ITW, Edison Siahaan, Selasa (26/7)
Menurut Edison, sistem ganjil-genap adalah upaya orang-orang frustasi.
Karena takut disebut tidak melakukan upaya, setelah mencabut sistem three in one.
Nah, supaya tampak berbuat, maka dilakukan kebijakan ganjil-genap. Padahal, tidak akan berdampak signifikan terhadap kemacetan.
Bahkan ganjil-genap potensi menimbulkan permasalahan baru,seperti pemalsuan nomor kendaraan,dan aksi damai dengan petugas dilapangan.
“Pemprov DKI dan Ditlantas Polda Metro sudah tidak berfikir realistis untuk mengatasi kemacetan. Sehingga selalu melakukan upaya yang justru menimbulkan kemacetan,” tegas Edison.
ITW menyarankan, dalam kondisi kemacetan yang sudah memasuki tahap gawat darurat, Pemprov DKI dan Ditlantas Polda Metro jangan lagi berfikir dan bertindak dengan cara uji coba. Apalagi upaya yang bermuatan asal-asalan untuk pencitraan.
Menurut Edison, Pemprov DKI dan Ditlantas Polda Metro Jaya harus berani membuat kebijakan yang ekstrem tapi efektif untuk mengurai kemacetan. Langkah yang harus dilakukan adalah :
1.Hapuskan semua kebijakan yang potensi menghambat arus lalu lintas, seperti ganjil-genap dan pemasangan pembatas jalan transjakarta di ruas jalan yang menyempit karena proyek jalan.
2.Berlakukan sistem satu arah dengan menerapkan buka-tutup untuk ruas jalan protokol dan ruas jalan masuk dan keluar kota Jakarta pada jam tertentu.
3.Siapkan transportasi yang layak dan terintegrasi dan tertibkan semua angkutan umum yang tidak layak jalan.Tetapkan jumlah angkutan umum sesuai dengan kebutuhan Ibukota Jakarta.
4.Lakukan penegakan hukum secara konsisten. Dan lakukan rekayasa lalu lintas untuk melancarkan ruang gerak lalu lintas.