Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Bahas Kerja Sama dengan Australia, Menteri Desa: Kami Tak Ingin Bantuan Berupa Uang

“Kami sangat senang jika Australia mau bekerjasama khususnya dalam hal pemberdayaan. Kami tidak menginginkan uang."

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Bahas Kerja Sama dengan Australia, Menteri Desa: Kami Tak Ingin Bantuan Berupa Uang
ISTIMEWA
Mendes PDTT Eko Sandjojo didampingi meninjau Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Ponggok, Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (30/8/2016). Pada tahun 2016 BUMDes Ponggok membukukan omzet sebesar Rp6,5 miliar dengan laba Rp 2,5 miliar. 

TRIBUNNERS - Saat membahas kerjasama dengan Negara Australia, Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Eko Sandjojo menolak bantuan berupa uang.

Menurutnya, kerjasama akan lebih efektif jika langsung diimplementasikan di bidang pemberdayaan.

“Kami sangat senang jika Australia mau bekerjasama khususnya dalam hal pemberdayaan. Kami berharap agar bantuan yang diberikan kepada kami bukan berupa uang,” ujarnya saat menerima kunjungan Dubes Australia, Paul Grigson di Kantor Kalibata Jakarta, Jum’at (2/9).

Mendes Eko mengatakan, desa saat ini membutuhkan pengetahuan agar mampu mengolah bahan baku menjadi bahan setengah jadi.

Bahkan menurutnya, akan lebih baik jika masyarakat desa nantinya mampu mengolah produk desa menjadi makanan siap olah.

“Dalam hal peternakan dan pertanian, sarana pasca panen itu sangat penting. Karena untuk menaikkan harga jual produk, perlu pengolahan lebih lanjut dari produk tersebut dan juga pengemasannya,” ujarnya.

Di sisi lain Dubes Australia, Paul Grigson sepakat jika kerjasama dilakukan pada bidang pemberdayaan.

Berita Rekomendasi

Ia menawarkan program pelatihan leadership (kepeminpinan) bagi pemimpin dan pendamping desa.

“Bagaimana jika program pelatihannya berupa training of trainers, khususnya bagi pendamping desa, atau pelatihan bagi para pemimpin desa mengenai leadership. Yang nantinya para pendamping tersebut bisa meneruskan pelatihan kepada masyarakat,” ujarnya.

Selain itu Paul juga menawarkan program pengolahan pertanian dan peternakan.

Kemudian, ia juga mengajak Kemendes PDTT bekerjasama di bidang pendidikan, yakni dengan memberikan beasiswa bagi masyarakat desa.

“Beberapa universitas di Australia telah berkolaborasi dengan beberapa universitas di Indonesia, diantaranya Universitas Tazmania yang berkolaborasi dengan UGM, Universitas Queensland yg berkolaborasi dengan UI,” ujarnya.

Pengirim: Humas Kementerian Desa

Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas