Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Proyek Listrik 35 Ribu MW akan Sulit Dicapai

Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi NasDem Endre Saifoel meragukan proyek pembangkit listrik 35.000 MW dapat terealisasi sesuai target yang telah d

zoom-in Proyek Listrik 35 Ribu MW akan Sulit Dicapai
Istimewa
Anggota Komisi VII DPR RI Fraksi NasDem, Endre Saifoel mengatakan, untuk mengejar proyek listrik 35.000 MW, optimalisasi energi terbarukan bisa menjadi alternatif pilihan. 

Ditulis oleh : Fraksi Nasdem

TRIBUNNERS - Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi NasDem Endre Saifoel meragukan proyek pembangkit listrik 35.000 MW dapat terealisasi sesuai target yang telah dicanangkan oleh pemerintah.

Alasannya, selain terlalu muluk-muluk, proyek tersebut juga tidak didukung oleh komitmen dari pengembang swasta sebagai pihak ketiga.

"Pemerintah memang sudah menyiapkan PPA-nya (Power Purchase Agreement/Perjanjian Jual Beli Listrik). Tapi yang swasta ini yang lamban," ujarnya saat di temui diruang kerjanya, Selasa (6/9/2016).

Menurutnya, mega proyek ini sesungguhnya tengah bermasalah bahkan tidak berjalan.

Endre mencontohkan pembangunan PLTU di Bengkulu, pulau Baia.

PPA-nya sudah berjalan delapan bulan. Namun sampai sekarang belum ada juga persiapannya dilapangan. Padahal di sisi lain, tenggat waktu PPA hanya selama satu tahun.

Berita Rekomendasi

"Yang mempunyai perjanjian agreement dengan PLN itu harusnya melaksanakan secepat mungkin. Tapi sekarang belum juga jalan. Jadi kalau untuk target sampai tahun 2019, saya sangat pesimis tercapai," katanya. 

Menurut Endre, agar proyek 35.000 MW bisa berjalan pemerintah harus meminta keseriusan dari pihak swasta.

Bila perlu mereka diminta untuk menaruh jaminan saat melakukan PPA.

"Sebelum agreement, taruh jaminan tanda keseriusan. Jangan seperti sekarang, mereka setelah mendapatkan agreement dari PLN malah agreement ini dijadikan untuk cari uang, baru dia bangun," tegasnya.

Jaminan kesungguhan tersebut, lanjut Endre, bisa sebanyak 5 persen. Adapun untuk persiapan, bisa diberikan selama satu tahun.

"Jadi pasti, kalau gak laksanakan maka duit 5% itu menjadi milik negara," tegasnya lagi.

Dalam hematnya, jika pemerintah ingin program 35.000 MW tidak gagal maka langkah pertama yang harus diambil adalah memperbaiki agreement.

"Perbaiki agreementnya, kalau ndak maka semuanya akan santai," katanya.

Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas