Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

DLP Dinilai sebagai Program Buang-Buang Anggaran

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyatakan penolakannya terhadap program Dokter Layanan Primer (DLP).

zoom-in DLP Dinilai sebagai Program Buang-Buang Anggaran
youtube
Para dokter dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sidoarjo melakukan aksi demo menolak sistem Dokter Layanan Primer (DLP), Senin (24/10/2016). 

Ditulis oleh : Fraksi Nasdem

TRIBUNNERS - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyatakan penolakannya terhadap program Dokter Layanan Primer (DLP).

Hal tersebut disampaikannya saat melakukan audiensi dengan Fraksi Partai NasDem, Senin, (24/10/2016).

Di hadapan empat legislator Fraksi NasDem, IDI menyampaikan dasar penolakan tersebut. Mereka berpandangan, program DLP hanya membuang-buang anggaran negara dan tidak efisien waktu.

"Jadi kami ke sini bukannya menjelaskan apa itu DLP, tapi yang paling penting adalah meminta tolong. Kerana ini satu-satunya harapan kita untuk legislatif review," ujar dokter Akbar, salah satu perwakilan IDI.

Akbar menjelaskan, program DLP adalah konsep yang salah. Konsep yang dari lahirnya cacat sehingga mengacaukan sistem yang ada.

DLP juga dipandang mendiskreditkan doktor umum Indonesia yang sudah menjadi tulang punggung layanan kesehatan selama ini.

Berita Rekomendasi

Tidak hanya itu, program DLP juga potensial menimbulkan konflik horizontal antara lulusan dokter.

"Kesimpulannya, bantulah kami memperjuangkan untuk membetulkan sistem ini. Insyaallah setitik langkah NasDem akan membuat dokter Indonesia ke khitahnya menjadi profesi yang luhur. Bukan profesi yang sepertinya terlalu komersil," ungkap Akbar.

Menanggapi aspirasi tersebut, anggota Badan Legislasi dari Fraksi NasDem Sulaiman Hamzah mengatakan, semua masukan dan pandangan dari IDI akan dipelajarinya.

"Aspirasi ini memperkuat argumen kami di dalam. Karena banyak sekali yang harus dirumuskan. Saya sarankan tim ini jangan berhenti disini. Penting sekali tim beraudiensi dengan fraksi-fraksi lain, sebab di Baleg semua fraksi ada keterwakilannya di sana. Mudah-mudahan perjuangan ini berhasil karena ini kepentingan bersama," katanya.

Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas