Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Keamanan Cyber di Era Politik Baru
Presiden Indonesia perlu untuk waspada di tengah berbagai transisi dramatis yang terjadi di dunia, bukan hanya soal defisit atau kebijakan luar negeri
Editor: Malvyandie Haryadi
PENULIS: Anthony Giandomenico, Security Strategist, Fortinet
TRIBUNNERS - Presiden Indonesia perlu untuk waspada di tengah berbagai transisi dramatis yang terjadi di dunia, bukan hanya mengenai defisit atau kebijakan luar negeri atau perubahan iklim.
Presiden Indonesia tentunya dikelilingi penasehat yang berpengalaman dalam strategi yang berhubungan dengan isu-isu tersebut.
Hal yang perlu ditangani adalah transisi global terhadap ekonomi digital. Perubahan ini mempengaruhi setiap aspek lingkungan masyarakat kita, mulai dari bagaimana bisnis meraih profit hingga bagaimana individu menjalani hidupnya dan berinteraksi secara sosial.
Ekonomi digital dan lingkungan masyarakat mengkombinasikan teknologi dan jasa untuk memberikan nilai baru dalam bentuk kualitas hidup yang lebih baik dan hasil akhir dari bisnis yang lebih baik juga.
Hal ini memengaruhi setiap sektor ekonomi, mulai dari manufaktur, kesehatan, keuangan hingga energi.
Perubahan ini mengubah mata pencaharian anggota masyarakat, bagaimana mereka menghabiskan waktu luang mereka, dan di mana serta bagaimana mereka menggunakan uang mereka, mendapatkan pendidikan, bahkan membesarkan anak mereka.
Realitanya adalah kita belum pernah melihat perubahan yang begitu menyeluruh dan dramatis seperti ini, setidaknya sejak pada masa munculnya revolusi industri, dan terus terang, kecepatan dari perubahan ini belum pernah terjadi sebelumnya di sejarah manusia.
Seiring dengan perubahan ini, muncul peningkatan risiko. Ketika individu dan organisasi terburu-buru mengadopsi alat dan teknologi baru untuk ekonomi digital, keamanan sepertinya tidak diutamakan.
Dalam banyak kasus, solusi keamanan terdahulu tidak memiliki kemampuan untuk menangani tantangan-tantangan baru ini.
Sebagai contoh, menurut Gartner, diperkirakan bahwa 25% dari data traffic korporasi akan melewati keamanan perimeter (meningkat dari 4% saat ini) pada tahun 2018 dan berpindah secara langsung dari perangkat mobile ke cloud.
Kebutuhan untuk mencegah penyusupan data dari public clouds akan mendorong 20% dari organisasi-organisasi untuk mengembangkan program pengaturan keamanan data milik mereka sendiri.
Dan pada tahun 2020, lebih dari 25% serangan perusahaan yang teridenfikasi akan melibatkan IoT, sementara alokasi biaya untuk IoT hanya sebesar 10% dari total anggaran keamanan TI.
Tantangan yang luar biasa terkait dengan pemerintah yang mencoba untuk menangani isu-isu ini adalah proses legislatifnya yang secara sengaja didesain menjadi lambat, sehingga peraturan apapun entah cenderung menjadi terlalu umum untuk dilaksanakan, atau cenderung menjadi sangat spesifik sehingga dengan cepat tidak terpakai lagi.