Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Tudingan Ahok terhadap Kiai Maruf Merupakan Delegitimasi Ulama dan Kiai
Tudingan tersebut sangat menyakitkan dan tidak patut, serta merupakan tindakan yang melampaui batas-batas kewajaran.
Editor: Malvyandie Haryadi
Khatibul Umam Wiranu
Ketua Pimpinan Pusat GP Ansor 2005 - 2010. Anggota Komisi VIII DPR RI
TRIBUNNERS - Saya sungguh kaget, sedih, dan saya menganggap ini sudah melampaui batas-batas kewajaran dalam kehidupan yang mendasarkan diri pada Pancasila, saat menyaksikan perlakuan Ahok dan Tim Pengacara dalam sidang kasus Penistaan Agama atas terdakwa Ahok di PN JakUt, Selasa (31/1/2017) kepada KH Ma'ruf Amin pimpinan tertinggi ormas Nahdlatul Ulama (NU) Rois 'Aam PBNU sekaligus Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia.
Ancaman dan tudingan kepada Kiai Ma'ruf sebagai saksi palsu terhadap Kiai Ma'ruf merupakan kado pahit bagi Jamiyyah NU yang tepat pada 31 Januari kemarin genap berusia 91 tahun.
Tudingan tersebut sangat menyakitkan dan tidak patut, serta merupakan tindakan yang melampaui batas-batas kewajaran hidup sebagai suatu bangsa yang beradab, dilakukan Ahok dan Tim Pengacara.
Pernyataan Ahok tersebut semakin menegaskan tingkat rendahnya moralitas seorang pemimpin. Moralitas pemimpin merupakan syarat absolut yang harus dimiliki oleh siapapun yang didaulat menjadi pemimpin.
Berbagai ucapan Ahok selama ini, semakin menegaskan kualitas kepemimpinan Ahok. Puncaknya, ancaman dan tudingan Ahok kepada Kiai Ma'ruf merupakan bukti rendahnya moralitas Ahok.
Pernyataan tersebut tidak pantas dan patut dikeluarkan oleh pemimpin. Pernyataan tersebut merupakan pengingkaran terhadap hakikat Indonesia yang tidak bisa dipisahkan dari peran Ulama.
Ahok tidak paham sejarah Indonesia. Tudingan Ahok terhadap Kiai Ma'ruf merupakan delegitimasi ulama dan kiai.
Jika benar Ahok dan Tim Pengacara Ahok akhirnya mempolisikan KH Ma'ruf Amin, cicit dari Syeikh Nawawi Al-Bantany ini, maka saya dan saya yakin bersama jutaan santri akan membela beliau tanpa syarat.
Kita semua harus bersikap keras, tegas, dan tegakkkan kepala menghadapi orang-orang yang punya kekuasaan yang bersikap arogan.