Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Pesawat Hercules TNI AU Berisi Bantuan Diterbangkan ke Myanmar
Hari Senin (9/9) Lanud Abd saleh telah menerbangkan 2 pesawat Herkulesnya dengan nomer A-1333 dan A-1315.
Editor: Malvyandie Haryadi
DINAS PENERANGAN TNI AU
TRIBUNNERS - Konflik di Nyanmar pecah, PBB mencatat 164 ribu pengungsi Rohingya telah di Bangladesh. Mereka bergabung dengan ratusan ribu pengungsi Rohingya lainnya yang terlebih dahulu telah mengungsi.
Indonesia juga berupaya mengambil peran aktif untuk menghentikan penderitaan Rohingya. Menlu RI, Retno Marsudi, telah menemui langsung Suu Kyi di Naypyitaw untuk meminta Myanmar menghentikan kekerasan terhadap Rohingya.
Dari Myanmar, Menlu Retno melanjutkan perjalanan ke Bangladesh untuk menemui Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina di Dhaka, juga untuk membahas krisis Rohingya.
Selain bantuan yang berupa materi, Indonesia juga telah membangun sekolah di Rakhine dan menurut rencana Indonesia melalui UHCR akan membantu membangun rumah sakit untuk pengungsi Rohingnya.
Hari Senin (9/9) Lanud Abd saleh telah menerbangkan 2 pesawat Herkulesnya dengan nomer A-1333 dan A-1315. Pesawat ini rencananya akan menuju lanud Hasanudin makasar dan kembali ke Abd. Selanjutnya ke Halim perdana kusuma untuk bergabung dengan pesawat dari Skadron 31 yang selanjutnya berangkat menuju Myanmar.
Sedangkan pesawat A-1333 menurut rtencana akan menempuh rute Abd Hnd dan Hlm. Pesawat A-1333 di piloti oleh Letkol Subhan dan di dukung oleh 13 Crew termasuk Nav, RTU, JMU, LM. Sedangkan untuk pesawat A-1315 di komandoi oleh Mayor Ari dan dibantu oleh 13 Crew.
Menurut informasi pesawat Herkules ini akan membawa bantuan obat-obatan, Pakaian, makanan, air bersih dan perlengkapan tenda dan kebutuhan sehari hari. Misi Kemanusian ini menurut informasi akan berlangsung selama 1 minggu. Diperkirakan bantuan yang di bawa di Indonesia bisa melalui banglades atau Myanmar sendiri apabila sudah di berikan lampu hijau.