Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Mungkinkah Pemeriksaan DNA untuk Menelusuri Jejak PKI pada Seseorang?

Test DNA semakin familiar di telinga orang Indonesia terutama ketika kasus Bom JW Marriot, serta kasus perburuan teroris Noordin M Top.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Mungkinkah Pemeriksaan DNA untuk Menelusuri Jejak PKI pada Seseorang?
Istimewa
Yudhi Nugraha, Wakil Ketua Nahdlatul Ulama Jepang 

SAYA melandasi niat tulisan ini terlepas dari kepentingan dan pandangan politik saya terhadap dinamika sosial yang sedang hangat di Indonesia.

Tulisan ini justru tertuang karena beberapa orang menanyakan langsung kepada saya tentang isu yang beredar mengenai kemungkinan pemeriksaan DNA untuk menelusuri jejak PKI pada seseorang.

Awalnya saya bingung dengan logika bahwa seseorang bisa ditest DNA-nya untuk mengetahui korelasinya dengan PKI, tapi setelah saya telusuri isu ini sebenarnya ingin mengetahui kebenaran Presiden Jokowi yang "dituduh" memiliki keturunan dengan seorang yang terlibat dengan PKI.

Saya sebenarnya agak risih menulis dan meluruskan persepsi ini, tapi mendengar kata DNA pada isu ini saya kembali tergerak dan memberanikan diri untuk menjelaskannya tapi berusaha membatasi diri pada bidang yang saya tekuni saja, DNA dan molecular biology serta menjauhi bidang lain (politik) meskipun saya tahu kedepannya ada kemungkinan tulisan ini bisa dibawa oleh kepentingan tertentu.

Test DNA semakin familiar di telinga orang Indonesia terutama ketika kasus Bom JW Marriot, serta kasus perburuan teroris Noordin M Top.

Test DNA semakin populer pada kasus kecelakaan pesawat QZ8501 yang menewaskan banyak orang.

Meski korban dalam keadaan tidak utuh, identifikasi tetap dapat dilakukan oleh tim disaster victim identification (DVI) POLRI.

Terakhir test DNA jadi perbincangan karena isu hubungan orang tua dan anak Bapak Mario Teguh dan Kiswinar.

Sebenarnya pemeriksaan DNA ini luas spektrum pemanfaatannya, tidak hanya dapat mendeteksi potongan organ ini milik siapa atau pun anak ini turunan siapa atau untuk mengetahui tersangka pembunuhan dan pemerkosaan lewat sampel darah/sperma di lokasi kejadian perkara melalui metode yang disebut DNA fingerprinting.

Bahkan lebih dari itu pada tahun 2013 saya bekerja di Insitute of Human Virology and Cancer Biology RSCM-FKUI untuk mendeteksi mutasi pada RNA virus HIV yang nantinya akan jadi acuan klinisi dalam menentukan obat anti-retroviral pasien AIDS.

Kemudian pada tahun 2014 laboratorium tempat saya bekerja melakukan pelayanan deteksi DNA HPV penyebab kanker serviks pada sampel LBC pasien dan deteksi kemungkinan resistensi obat pada pasien kanker paru serta test mutasi DNA penyebab kanker payudara.

Bayi yang belum lahir pun sebenarnya bisa diperiksa DNA-nya lewat cairan amnion atau melalui prosedur amniosentesis atau dengan chorionic villus sampling yang mengambil sampel jaringan plasenta untuk kepentingan tertentu.

BERITA REKOMENDASI

Pemeriksaan DNA paling mutakhir adalah pemeriksaan sekuens DNA seluruh genome pada individu untuk menentukan kemungkinan penyakit yang akan timbul berdasarkan mutasi pada sekuens DNA genome, dalam hal ini perkembangan Personalized Medicine menjadi fenomena seru terutama dalam pelayanan kesehatan.

DNA sendiri adalah singkatan dari Deoxyribo Nucleic Acid yang menyimpan informasi genetika seseorang.

Pada DNA ini informasi mengenai jenis rambut, warna kulit dan sifat-sifat khusus dari manusia tersimpan.

Setiap orang memiliki setengah pasang kromosom dari ayah dan setengah pasang kromosom ibu, jadi setiap individu membawa sifat yang diturunkan baik dari ibu maupun ayah.

DNA sendiri memiliki pola susunan dan urutan berbeda-beda satu orang dengan yang lainnya.

Metode perbanyakan DNA yang biasa digunakan bernama polymerase chain reaction (PCR).


Metode PCR ini mengamplifikasi untai DNA pada bagian tertentu.

Padatest DNA untuk finger print, pola/urutan DNA itu dicocokkan dengan pola/urutan DNA pembanding.
Misalnya DNA anak bisa dibandingkan dengan DNA bapaknya yang pada urutan tertentu akan memiliki kekhasan yang sama.

Halaman
12
Tags:
Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas