Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Mengapa Anak dan Remaja Menjadi Incaran Empuk Bandar Narkoba?

Tapi jangan lupa bahaya rokok dan miras. Keduanya dipandang sebagai gerbang menuju narkoba.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Mengapa Anak dan Remaja Menjadi Incaran Empuk Bandar Narkoba?
ISTIMEWA
ILUSTRASI 

GEMPAR, bandar narkoba bidik siswa TK dan SD!

Begitu tajuk utama Kompas dan sejumlah media lain hari ini.

Inilah pertanda kian nyatanya narcoterrorism. Terorisme modus baru. Tanpa bom.

Jual narkoba dalam kemasan kecil, lalu 1) Bikin anak kecanduan agar terbeli, hancur masa depan negara, 2) Bikin anak 'sadar' bahwa mereka sudah bisa cari uang sendiri dengan cara gampang sejak belia.

Mengapa anak dan remaja menjadi incaran empuk bandar narkoba?

Pull factor: anak dan remaja peka terhadap ajakan, tekanan teman.

Pagebluk secara sosial berpotensi masif.

Berita Rekomendasi

Push factor: anak dan remaja tidak asertif.

Karena itulah kampanye internasional adalah membangun asertivitas: "Katakan Tidak pada Narkoba!"

Tapi jangan lupa bahaya rokok dan miras. Keduanya dipandang sebagai gerbang menuju narkoba.

Nah, standar gandanya adalah kita kalap dengan narkoba, tapi anggap sepele rokok dan miras.

Segelintir pegiat perlindungan anak juga boleh jadi punya gaya hidup tak bisa lepas dari rokok dan miras (semoga sudah bertobat, ya!).

Jadi sekaligus saja; para perokok yang menderita sakit akibat rokok dan para peminum minuman keras, BPJS-nya tidak bisa digunakan.

Siswa-siswa yang merokok, Kartu Indonesia Pintar (KIP) mereka dicabut.

Kampanye antirokok dan antimiras sebagai akar narkoba itulah yang telah dilakukan Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Riau bersama pekerja sosial setempat.

Dimulai dari Kecamatan Rumbai Pesisir dengan sasaran 80 keluarga.

Akar masalah diterobos hingga ke lapisan paling mengakar dalam kehidupan anak, itu intinya.

Penulis:
Esther Yuliani (Ketua LPA Riau)

Henny Adi Hermanoe (Sekjen LPAI)

Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas