Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Judhi Kristianto Dari Berkebun Artis Penyanyi Kini Berkebun Buah Naga
Bagi wartawan musik era ‘80an dan 90’an yang ngepos di Taman Buaya – TVRI, pastinya nama Judhi Kristianto sudah tidak asing lagi.
Editor: Toni Bramantoro
Oleh: Alex Palit
“Lex, Sabtu dan Minggu ada acara gak, kita diajak jalan sama Judi Kristianto lihat kebunnya di Subang,” telpon seorang teman bernama Agus “Blues” Asianto eks wartawan Taman Buaya – TVRI, Jumat sore, yang mengontak saya lewat WA.
Ia secara khusus mengajak “wartawan tua” untuk temu kangen setelah di antara kita lama tak saling jumpa, sambungnya. Saya pun menyambut ajak ini dengan antusias acara temu kangen ini.
Bagi wartawan musik era ‘80an dan 90’an yang ngepos di Taman Buaya – TVRI, pastinya nama Judhi Kristianto sudah tidak asing lagi.
Pria kelahiran Cirebon, 15 Desember 1946, selain dikenal sebagai produser JK Records juga membidangi koordinator “Musik Kita” sebuah acara paket musik di TVRI.
Kala itu, saat menjadi wartawan hiburan di Harian Surya (Surabaya) yang bernaung di Persda Kompas-Gramedia juga ngepos di Taman Buaya – TVRI.
Para wartawan yang sering nongkrong cari berita musik dan hiburan di TVRI inipun dapat julukan wartawan taman buaya.
Menyoal apa dan siapa Judhi Kristanto serta kiprahnya di jagad musik pop Indonesia, pemilik JK Records yang awalnya menggeluti dunia fotografi dan percetakan kalender artis ini berhasil membuahkan deretan artis penyanyi tenar yang ikut mewarnai jagad musik pop Indonesia.
Saya pun tak ingat satu persatu nama artis yang wangi-wangi yang lahir dan terorbit melejit dibawah payung JK Records, setidaknya ada nama Chintami Atmanagara, Meriam Bellina, Dian Piesesha, Nur Afni Octavia, Annie Ibon, Lydia Natalia, Heidi Diana, Pance, Helen Sparingga, Ria Angelina, Feni Bauty, Mega Selvia, Nindy Ellese, Mega Selvia, Hana Pertiwi, Prilly Priscilla, Gladys Suwandi, Meta Armys, dan masih banyak lagi artis penyanyi wangi yang lahir dan melejit lewat bendera JK Records.
Begitu dari penyanyi pria punya selera setidaknya ada nama Wahyu OS, Pance Pondaag, Obbie Messakh, Sandro Tobing, Richie Ricardo, juga Deddy Dores. Dan tentunya masih banyak lagi penyanyi pria punya yang lahir dan mengorbit lewat JK Records.
Seiring perjalanan waktu, lebih dari 20 tahun, kita tak jumpa. Undangan ini mungkin sebagai bentuk kerinduan untuk temu kangen, untuk bernostalgia antara produser musik dengan wartawan musik yang disebutnya “wartawan tua” mengingat usia kita sudah mendekati kepala lima bahkan ada yang di atas kepala lima.
Kalau dulu ia sering memperkenalkan artis besutannya yang bernaung di bawah bendera JK Records, dalam acara temu kangen ini, ia memperkenalkan bisnis yang sedang digeluti, salah satunya yaitu berkebun.
Ia mengajak 7 wartawan tua bertandang ke kebunnya di Subang – Jawa Barat.
Sesampai di lokasi, pemilik JK Records yang kini dikelola anaknya bernama Leonard Kristianto yang akrab di panggil Nyo, langsung singgah dulu di kebunnya yang ditanami aneka tanaman buah seperti salah satunya ditanami rambutan, kelapa hijau, salak, dan durian dari berbagai jenis.
Beruntung saat bertandang ke kebunnya, pohon duriannya sedang berbuah, kita pun wartawan tua disuguhi sampai mabuk durian.
Setelah itu kita pun menuju areal kebun seluas empat hektar yang ditanami buah naga.
“Buah naga merah sudah bisa dipanen, kalau yang naga kuning belum sekarang masih berkembang,” jelas Yudhi.
Dalam berkebun buah naga ini ia juga mengelola kebon milik mantan petinggi di kepolisian yang dipercayakan kepadanya.
Selain berbincang soal alih profesi dari berkebun artis penyanyi ke berkebun buah naga, temu kangen ini banyak diisi cerita nostalgia JK Records dan artis-artisnya.
Hadir pula penyanyi dan pecipta lagu Wahyu OS, pecipta lagu “Senandung Doa” yang pernah melejit lewat suara melankolis Nur Afni Octavia pada pertengahan tahun 1980-an.
Sambil menuliskan artikel ini, saya pun bernostalgia sambil memutar dengarkan lagu-lagu memori hits JK Record yang mendayu, melankolis dan menghanyutkan.
Dan lagu-lagu itupun bersenandung membawa saya kembali terhanyut bernostalgia pada kenangan masa lalu saat sebagai wartawan taman buaya TVRI.
Dan dari perjumpaan penuh nostalgia suka duka setelah lebih dari 20 tahun tidak bersua, tak ada kata lebih indah diucapkan selain semoga kita semua senantiasa diberi keberkahan panjang umur, sehat lahir batin, tetap semangat, dan sukses selalu... GBU All.
* Alex Palit, citizen jurnalis, pendiri Forum Apresiasi Musik Indonesia (Formasi), pemimpin redaksi bambuunik.com, penulis buku ”God Bless and You You: Rock Humanisme” penerbit Elex Media Komputindo (2017)