Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Kritikus: Kontroversi Puisi Esai Paling Heboh Sejak Kemerdekaan

Sudah hadir 250 penulis puisi esai di seluruh provinsi, dari Aceh hingga Papua. Ini jumlah yang sangat meyakinkan bagi lahirnya sebuah angkatan.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Kritikus: Kontroversi Puisi Esai Paling Heboh Sejak Kemerdekaan
TRIBUN/DANY PERMANA
Pengunjung membaca buku karya Denny JA berjudul "Roti Untuk Hati" dalam acara pameran Indonesia Internasional Book Fair 2015 di JCC, Jakarta, Kamis (3/9/2015). Buku setebal 300 halaman ini berisi kumpulan puisi esai hasil perenungan Denny JA mengenai berbagai permasalahan sosial, maupun kebangsaan. TRIBUNNEWS/DANY PERMANA 

Klaim Narudin ini diamini oleh Krt Agus Nagoro. Agus juga menceritakan proses kreatifnya. Awalnya ia menentang puisi esai.

Namun kegelisahannya atas isu kerusakan sosial akibat pabrik semen, di Jawa Tengah, sebagai penulis ia mencari cara mengekspresikannya.

Agus menemukan format pusi esai cocok untuk ekspresinya. Ada catatan kaki yang membuat data kisah nyata itu bisa masuk dalam puisi. Drama dan puisi yang panjang membuatnya bisa mengeksplor sisi batin peristiwa.

Eko Tunas membantah puisi esai sebagai genre baru. Menurut Eko, sejenis puisi esai sudah ditulis oleh banyak penyair, sejak tahun 1970an.

Saut Situmorang membantah pula keabsahan puisi esai baik sebagai genre baru ataupun angkatan baru. Saut juga membantah keabsahan Denny JA sebagai penggagas.

Denny JA sendiri tak hadir dalam debat pro dan kontra itu. Menurut Denny, itu agar pihak yang pro dan kontra lebih bebas ungkapkan gagasannya.

Ditanya soal heboh puisi esai, Denny menjawab," Ketika menulis puisi esai, saya tak mengira jika efeknya seheboh ini. Ternyata kontroversi dunia puisi sama hebohnya dengan pilpres," ujar Denny.

Berita Rekomendasi
Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas