Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Highscope Indonesia Bangun Budaya Lokal
Sekolah Highscope Indonesia Parents Association (SHIPA) menggelar pentas seni bertajuk 'Adinda di Negeri Ajaib, di Taman Ismail Marzuki (TIM)
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNERS - Sekolah Highscope Indonesia Parents Association (SHIPA) menggelar pentas seni bertajuk 'Adinda di Negeri Ajaib, di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, Minggu (25/2/20181).
Pentas seni ini diikuti siswa Highscope, mulai tingkat TK hingga SMA. Tujuannya, untuk lebih mengenalkan budaya Nusantara di usia dini.
Baca: Eks-Bek Persib Ini Heran Seorang Pemain Hebat Persija Jarang Disorot Media
Selain untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap kebudayaan asli Indonesia, para orang tua murid, ingin mengasah potensi, atau bakat terpendam dari para murid Highscope Indonesia.
"Acara ini merupakan ajang unjuk kreatifitas dari anak-anak kami. Mereka banyak yang punya bakat menari, menyanyi, teater dan sebagainnya. Tapi mereka jarang tampil. Nah, melalui acara ini bakat mereka bisa kita asah dan kembangkan," papar Tina Nababan, Koordinator Komite Pentas Seni SHIPA.
Kata Tina, orangtua murid, khususnya dari para ibu, sangat antusias dengan kegiatan ini. Dan, pihak sekolah memberikan support penuh. Disediakan ruang khusus untuk berlatih serta guru paduan suara.
Alhasil, dalam tiga bulan saja, para siswa Highscope bisa menampilkan.suguhan seni yang ciamik. Acapkali disambut applaus oleh para orang tua yang menyaksikannya.
"Kami ingin melanjutkan kegiatan ini. Ternyata anak-anak Highscope banyak yang berbakat kesenian. Dan mereka perlu dikenalkan dengan kesenian asli Indonesia," papar Tina.
Cerita Adinda di Negeri Ajaib yang diinisiasi Ruri Nostalgia, mengisahkan seorang anak remaja yang tumbuh di ibu kota.
Adinda lebih tertarik dengan budaya luar nan kekinian, ketimbang budaya Indonesia. Salah satu paling yang digemarinya adalah hip-hop.
Suatu saat, Adinda selesai berdansa hip-hop dengan rekannya, kecapekan dan tertidur pulas di sudut taman.
Dalam tidur, Adinda bermimpi bertemu dua kupu-kupu yang bisa berbahasa manusia. Keduanya membawa Adinda berkeliling Indonesia.
Mulai dari Papua, Kalimantan, Sumatera hingga Jawa. Saat menjejakkan kaki di pulau, Adinda tak henti-hentinya merasa takjub.
Ya, karena keindahan serta keragaman budaya yang ditemukannya. Dijamin, ada hal baru dari masing-masing pulau di Indonesia. Mulai dari tari-tarian, permainan khas, keindahan alam, hingga makanannya.
Dalam pagelaran ini, diperagakan sejumlah tari khas semisal Tari Saman (Aceh), Tor-Tor (Sumatera Utara), Enggang (Kalimantan), Kembang Jatoh (Betawi), Gandang Bulo (Sulawesi Selatan). Serta permainan Cublak-Cublak Suweng khas Jawa.
Selanjutnya, Adinda terbangun dari mimpi. Dirinya-pun mencari kedua kupu-kupu, sahabatnya itu. Bisa jadi, Adinda belum puas berkeliling Indonesia.