Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Rentetan Teror Bom, Masyarakat Indonesia Jangan Terprovokasi
Bom itu memang diledakkan untuk ciptakan Kepanikan dan ketakutan. Satu hal yang diuji dari teror ini adalah..
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM - Rakyat Indonesia merasakan duka yang mendalam atas meninggalnya para korban dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran dan para korban diterima semua amalnya disisi Tuhan.
Bom itu memang diledakkan untuk ciptakan Kepanikan dan ketakutan. Satu hal yang diuji dari teror ini adalah ikatan kebangsaan kita, diuji untuk tidak saling fitnah, diuji untuk tidak menciptakan tuduhan dan saling berhadapan.
Baca: Anies Baswedan: Jakarta Aman Terkendali
Saatnya saling bergandeng tangan, rapatkan barisan & bersama melawan setiap ancaman. Forum Aktivis 98 Jawa Barat mengutuk mereka yang telah mengusik ketenangan, terus menciptakan kekeruhan & kegaduhan.
.
1. Kami Mengecam dan mengutuk keras segala tindakan terorisme, apapun motif dan latar belakangnya.
Segala macam tindakan menggunakan kekerasan, apalagi yang mengatasnamakan agama dengan cara menebarkan teror, kebencian, dan kekerasan.
Tidak ada satu pun agama di dunia ini yang membenarkan cara-cara kekerasan dalam kehidupan.
2. Mendukung penuh upaya dan langkah aparat keamanan untuk mengusut secara cepat dan tuntas motif, pola, serta gerakan yang memicu terjadinya peristiwa tersebut.
3. Mengajak seluruh warga Indonesia untuk bersatu padu menahan diri, tidak terprovokasi serta terus menggalang solidaritas kemanusiaan sekaligus menolak segala bentuk kekerasan.
Jika mendapati peristiwa sekecil apapun yang menjurus pada radikalisme dan terorisme segera laporkan ke aparat keamanan.
"Kami Mengecam dan mengutuk keras segala tindakan terorisme, apapun motif dan latar belakangnya. Segala macam tindakan menggunakan kekerasan, apalagi yang mengatasnamakan agama dengan cara menebarkan teror, kebencian, dan kekerasan. Tidak ada satu pun agama di dunia ini yang membenarkan cara-cara kekerasan dalam kehidupan," ujar Andreas Marbun, salah satu inisiator aksi.