Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Lupus: Kenali dan Atasi
Pada tanggal 30 Juni 2018 sore lalu, atrium Armada Town Square Mall Magelang dibalut dengan nuansa ungu. Sekitar seratus orang berkumpul bersama memen
Tanda gejala awalnya antara lain demam berkepanjangan atau berulang kali dan mudah lelah, kelelahan dan berat badan turun, sensitif terhadap paparan sinar matahari (muncul ruam pada kulit), rambut rontok.
Gejala yang lebih spesifik diantaranya antara lain butterfly rash (ruam berbentuk seperti kupu-kupu pada wajah), kelainan pada kulit, kelainan pada pembuluh darah, dan ruam pada bagian tubuh lain seperti tangan.
Namun Lupus tidak hanya menyerang bagian luar tubuh tetapi juga bagian dalam tubuh, oral ulcer (sariawan), nyeri sendi, gangguan ginjal, gangguan paru-paru, kelainan darah, serta gangguan mental dan otak. Maka Lupus dapat mengancam nyawa bila tidak ditangani dengan baik.
Kriteria diagnosis Lupus ditentukan oleh gejala, tanda, dan pemeriksaan laboratorium dengan pengawasan oleh ahlinya, yaitu dokter yang memahami dan peduli tentang penyakit autoimun ini.
Klasifikasi Lupus dapat dibagi menjadi ringan, sedang, dan berat. Namun Lupus tidak selalu buruk, bukan hal yang mengerikan yang tidak dapat disembuhkan: Lupus dapat diobati dan dapat dikendalikan.
Tetapi berbeda dengan penyakit lainnya, tidak ada vaksin untuk menangani Lupus. Yang terpenting adalah jangan hidup dengan kekhawatiran, hiduplah berdamai dengan situasi, jalankan pola hidup sehat, dan kelola stress sesuai dengan kemampuan.
Dr Dwi mengatakan bahwa sebaiknya Odapus (orang dengan Lupus) jangan panik, ikhlas, memahami permasalahan kesehatan yang sedang dihadapinya, ikuti kata ahlinya dengan memeriksakan diri, tetap hidup normal, dan selalu berdoa.
Satu hal yang ditekankan oleh dokter yang praktek di RST dr Soedjono Magelang ini, "Hati-hati dengan googling, karena apa yang ditemukan google tentang autoimun di internet tidak semuanya benar, dan jangan ragu untuk bergabung dengan support group yang memberikan semangat kepada para penyintas Lupus."
RELI membuka kesempatan kepada siapapun yang ingin bergabung untuk belajar bersama dan mengedukasi dengan semangat kebersamaan tanpa batasan dan senioritas maupun bullying. Mari bergabung bersama dan bersahabat dengan Lupus.