Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Nilai-nilai Keberagaman Bangsa yang Terkikis

Bumi merupakaan tempat atas rumah-rumah yang tersusun atas berapa hikma (makna), salah satu dari beberapa rumah yang berbaris megah di bumi ini ada bu

Perspektif sosial dewasa ini. Manusia berkulit berwarna menunjukkan bahwa keberadaan mereka sangat dibedakan dari orang lain hanya karena perbedaan fisik mereka yaitu warna kulit, dan hal itu menandakan bahwa mereka dipandang negatif oleh orang-orang di sekitar mereka yang memiliki fisik lebih baik daripada mereka yang
tidak berkulit berwarnna.

Menanggapi peristiwa Dinoyo 1 Juli2018, mahasiswa Papua yang di usir dan mengakibatkan bentrok antara warga Dinoyo Malang dengan mahasiswa Papua, banyak media memberikan opini publik yang mengkait-kan perstiwa tersebut dengan oraganisasi Papua merdeka (OPM) sebagai sarana pembenaran atas aksi masyarakat terhadap mahasiswa papua.

Ini menandakan salah satu isu yang patut memperoleh perhatian bangsa Indonesia sekarang ini adalah pendidikan berwawasan kebangsaan.

Boleh jadi isu ini terasa klise karena ketika negara masih menjadi “proyek politik”-nya para kaum elite yang berkepentingan atas ego masing-masing, maka wawasan kebangsaan disosialisasikan secara indoktrinatif yang tujuan utamanya mengkooptasi masyarakat demi pelestarian dan kemapanan kekuasaan.

Akan tetapi kalau kita mencermati perkembangan situasi di tanah air yang penuh diwarnai dengan hiruk-pikuk politik dan ancaman disintegrasi bangsa, agaknya isu tersebut terasa urgensinya.

Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa negara kita sekarang ini sedang kehilangan kesadaran kolektif sebagai bangsa Indonesia yang bersatu.

Konflik-konflik yang berlatar belakang SARA terus berkobar secara susul-menyusul yang disertai jatuhnya korban jiwa.

BERITA REKOMENDASI

Bersamaan dengan itu, tuntutan Aceh merdeka, kemudian menyusul Papua yang ingin memisahkan diri dari wilayah negara kesatuan Republik Indonesia terus menguat sebagai bentuk protes atas keganduhaan hati dan ketidak puasan atas keadilan yang di peroleh.

Sebagai seorang terpelajar kita mesti belajar bijak sejak sudah di dalam pikiraan.

Mendekonstruksi ulang bangunaan dasar rumah kita sebagai tempat yang nyaman dan indah membuat garis haluan perspektif sosial antara manusia yang komune atau seimbang tanpa ada poros sosial yang menengelamkan salah satu pihak.

Pemilik rumah yang baik adalah pemilik rumah yang bijaksana yang selalu membersihkan rumahnya dari beberapa kotoran yang membuat tidak nyaman dengan berasaskan pembibitan sikap nasionalisme yang tidak akan terbentuk jika tidak ada sikap gotong royong yang baik dalam beberap segi mulai ekonomi maupun sosial.

Konsep gotong royong ini yang akan memberikan pengaruh positif dalam menimbulkan nasionalisme tersebut,
sebab ketika konsep ini menjadi sebuah sistem dalam kehidupan berumah tangga, maka konsep ini akan menjadi kuat dan membentuk nasionalisme.

Bangsa yang besar adalah bangsa yang saling menghargai ras budaya maupun agama, menjadi satu kesatuan dalam perbedaan.

Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
berita POPULER
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas