Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Garuda Indonesia Akan Terbangkan Lebih Dari 10 Ribu Jemaah Haji
Maskapai nasional Garuda Indonesia mulai besok, Selasa (17/7/2018) memulai pelaksanaan penerbangan musim Haji 2018/1439H.
Adapun masyarakat dapat mengakses informasi tentang jadwal keberangkatan/kepulangan jemaah melalui website http://www.haji-ga.com.
Dengan pengalaman panjang dan berbagai upaya peningkatan serta perbaikan yang terus dilakukan, Garuda Indonesia optimistis dapat memberikan kinerja terbaik dalam operasional penerbangan haji tahun ini, tentunya dengan mengedepankan aspek safety, on time performance (OTP), serta service excellence.
Terlebih, Garuda Indonesia telah berhasil meng-upgrade sertifikasi pelayanan haji dari ISO 9001-2008 menjadi ISO 9001-2015.
“Adapun pada tahun lalu, tingkat ketepatan waktu (OTP) penerbangan haji Garuda Indonesia mencapai 98,20 persen pada fase I (pemberangkatan) dan 96,00 persen pada fase II (pemulangan), yang hingga tahun 2017 lalu merupakan pencapaian OTP terbaik sepanjang sejarah penerbangan haji Indonesia. Dari situ, Garuda Indonesia memiliki tanggung jawab besar dalam meningkatkan dan mempertahankan kinerja operasional penerbangan haji Garuda Indonesia”, tutup Pahala.
Untuk keamanan dan kenyamanan para jemaah, Garuda Indonesia menghimbau para jamaah agar tidak membawa barang-barang berbahaya ke pesawat, antara lain kompor minyak, gas LPG, korek api, senjata tajam, gunting panjang, hair spray atau parfum dalam tabung semprot, dan lain-lain. Bila membawa barang barang elektronika, maka baterainya juga harus dilepas.
Baca: Sanksi untuk Truk Overload Akan Diberlakukan, Kemenhub Janji Perbaiki Kualitas SDM Jembatan Timbang
Garuda Indonesia juga meminta jamaah agar tidak menerima titipan barang dalam bentuk apapun dari orang lain untuk dibawa ke dalam pesawat.
Hal ini perlu diingatkan kembali untuk mencegah adanya perbuatan yang tidak bertanggung jawab dari pihak – pihak tertentu, yang dapat mengancam keselamatan dan keamanan penerbangan.
Para jamaah juga diharapkan dapat mematuhi ketentuan yang disepakati antara Departemen Agama dan Garuda Indonesia, yaitu tidak membawa barang bawaan yang melebihi berat 32 Kg, baik saat keberangkatan menuju Jeddah atau Madinah maupun kepulangan ke Tanah Air, untuk kenyamanan dan keamanan para jemaah. Barang bawaan tersebut terdiri dari satu kopor, satu tas tentengan di kabin dan tas paspor.