Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Deklarasi Penyelamatan Lingkungan Digelar Untuk Kampung Cibuluh
Pemerintah Desa Kiarasari bekerjasama dengan PT Antam Pongkor, dan KKN UIN Jakarta, melakukan penandatanganan Deklarasi Penyelamatan Lingkungan di Kam
Dikirimkan oleh Cholish Bavarian
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Pemerintah Desa Kiarasari bekerjasama dengan PT Antam Pongkor, dan KKN UIN Jakarta, melakukan penandatanganan Deklarasi Penyelamatan Lingkungan di Kampung Cibuluh, Kiarasari, Sukajaya, Bogor, (15/08/2018).
Kades Kiarasari Nurodin atau yang akrab disapa JP mengatakan, kegiatan ini dilakukan untuk menjaga mata air yang menghidupi desa Kiarasari.
Baca: PS Persegal Libas PS Persiku Kudus di Ajang Piala Suratin
Deklarasi ini dihadiri dan didukung oleh berbagai pihak, baik lembaga pemerintah maupun lembaga swasta. Antara lain, Dinas Kehutanan Provinsi Jabar, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor, Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak, kesepuhan se-kecamatan Sukajaya, NGO dan LSM lingkungan yang lainnya.
Agenda kegiatan ini di awali dengan penanaman bibit pohon serentak disekitar mata air yang dilakukan oleh semua lembaga dan tamu undangan.
Baca: Bagikan Potret Lawas dengan Tampilan Dekil, Jennifer Coppen Bantah Lakukan Operasi Plastik
Dalam kesempatan itu, JP menjelaskan bahwa ini acara yang sangat penting karena kewajiban bersama bukan hanya kewajiban warga yang berada di hulu.
"Ini kegiatan yang sangat bermanfaat untuk kelangsungan kebutuhan hidup kita. Warga yang dihilir pun wajib menjaga sumber mata air ini karna untuk kita bersama," jelasnya.
Kemudian, acara dilanjutkan dengan penandatanganan petisi untuk komitmen menjaga dan merawat lingkungan, menjaga sumber mata air agar tetap mengalir, mencegah terjadinya bencana alam dan lain-lain.
Selain itu, JP juga menambahkan betapa ruginya jika tidak menjaga sumber daya yang sudah ada.
"Mata air Ini bukan warisan, tapi titipan yang harus dijaga. Kita cegah air mata dengan menjaga mata air," imbuhnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Rojak, selaku ketua panitia pelaksana, "Ini adalah bentuk kesadaran warga terhadap lingkungan yang harus kita jaga demi kelangsungan hidup kita semua. Makanya ini sangat penting dan jangan ditunda-tunda."
Rojak juga menambahkan, acara ini bukan sekedar seremonial, tapi juga menekan masyarakat dan semua elemen untuk berkomitmen menyelamatkan lingkungan.
Baca: Viral Video Bocah Laki-laki Intip Ponsel Pria di Kereta, Lihat Apa yang Didapatnya Kemudian
"Saya berterimakasih kepada semua pihak yang sudah berkomitmen dan ikut serta bukan untuk hari ini saja, tapi untuk seterusnya," pungkasnya.