Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Gempa Lombok Rotary Indonesia dan GP Ansor Lombok Utara Bahu Membahu Bantu Korban Gempa
Sejak itu gempa susulan terjadi ratusan kali seolah tak mau berhenti bervariasi SR besar kecil. Bisa dibayangkan akibatnya yang membuat keadaan dan ko
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gempa hebat berkekuatan magnitudo 6.4 di Lombok, Nusa Tenggara Barat yang terjadi pada Minggu (29/07/2018) pukul 21.56 disusul gempa lebih keras bermagnitudo 7.0 pada 5 Agustus 2018, sungguh mengguncangkan hati.
Sejak itu gempa susulan terjadi ratusan kali seolah tak mau berhenti bervariasi SR besar kecil. Bisa dibayangkan akibatnya yang membuat keadaan dan kondisi di Lombok makin parah berantakan.
Ratusan orang meninggal dunia karena korban banyak tertimpa oleh bangunan yang rusak bahkan runtuh. Terverifikasi yang mengalami kerusakan pascagempa sebanyak 125.744 unit bangunan/rumah. Belum lagi infrastrukur seperti jalan-jalan, jembatan, tanggul dll.
Baca: Jack MA Manusia Rp 570 Triliun akan Nonton Penutupan Asian Games
Tak kurang bangunan-bangunan penting lain yang hancur yaitu sarana pendidikan sekolah-sekolah, madrasah, pesantren, perguruan tinggi.
Sarana kesehatan yang rusak antara lain rumah sakit, puskesmas, dan posyandu. Tempat ibadah yang roboh terdiri atas masjid, mushola/langgar, gereja, vihara pura/pelinggih. Juga banyak gedung pemerintahan dan swasta yang runtuh. Tambah memrihatinkan sektor perekonomian dan perdagangan yang terdampak seperti kios/toko, hotel/penginapan, pasar tradisional dll. Para turis pun menunda kunjungannya. Ini memperberat perekonomian masyarakat Lombok yang seolah berhenti berputar.
Baca: Sosok Jack Ma Bos Alibaba, Orang Terkaya di China Akan Hadiri Penutupan Asian Games 2018 di Jakarta
Bisa dibayangkan betapa berat penderitaan yang dialami oleh saudara-saudara kita yang menjadi korban gempa itu di Nusa Tenggara Barat itu.
Disaster Relief Rotary Indonesia
Tak memerlukan waktu yang lama Rotary Indonesia langsung bergerak membantu meringankan penderitaan para korban dengan upaya tanggap cepat darurat.
Rotary mempunyai jejak lama dalam ikut menangani korban bencana alam di Indonesia. Masih kuat dalam ingatan Rotary juga telah berkiprah membantu para korban akibat bencana tsunami luar biasa di Aceh pada 2004, gempa dahsyat di Yogyakarta dan Pangandaran pada 2006, dan pada 2009 di Tasikmalaya dan Padang.
Rotary telah mendarmabaktikan secara nyata bersama dengan pemerintah dan masyarakat menyingsingkan lengan membantu para korban dengan menggalang dana dari lokal maupun internasional.
Kali ini pun Rotary tak tinggal diam berpangku tangan. Tim Disaster Relief Rotary Indonesia (DRRI) yang Di Pimpin Ketuanya Suwastika dan Sumantoro langsung terbang ke Lombok sejak terjadi gempa terbesar kedua yang terjadi di wilayah Lombok Utara, NTB pada Senin, 6 Agustus 2018.
Pos Kesehatan pertama segera diadakan di Polsek Pamenang, Lombok Utara, sekaligus merupakan tempat penyerahan bantuan pertama bagi warga Lombok Utara. Bantuan diserahkan secara simbolis kepada Kapolsek Pamenang, Iptu Hilmi Manossoh Prayogo.
Mengingat akibat gempa masih perlu diatasi hingga kini, sampai hari ini pun berbagai bantuan dari Rotary Indonesia telah disalurkan ke seluruh pelosok daerah gempa khususnya Lombok Utara, Barat dan Tengah.
Pusat Posko didirikan di Medana Bay Marina, Jalan Maninting no 27, Montong-Senggigi, Medana, Kabupaten Lombok Utara.