Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Panglima TNI: Kekuatan Militer Unsur Penting di Era Revolusi Industri 4.0
Dalam menghadapi perkembangan tatanan dunia baru yang diwarnai dengan era revolusi industri 4.0, tentunya kekuatan militer menjadi salah satu unsur pe
Dikirimkan oleh Puspen TNI
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam menghadapi perkembangan tatanan dunia baru yang diwarnai dengan era revolusi industri 4.0, tentunya kekuatan militer menjadi salah satu unsur penting karena permasalahan teknologi telah merubah seluruh tatanan strategi militer maupun Polri. Hal ini merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh para Taruna-Taruni Akademi Militer di masa kini.
Baca: Beredar Bocoran Rincian Formasi CPNS 2018 Pemprov Jawa Tengah, Begini Klarifikasi BKD Jateng
Hal tersebut dikatakan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, dihadapan para taruna, dan taruni tingkat tiga pada acara makan siang bersama dalam rangka reuni TNI-Polri Angkatan 1986 di Akademi Militer Magelang (Akmil), Jawa Tengah, Sabtu (15/9/2018).
Baca: Fadli Zon: DPT Pintu Masuk Kecurangan
Selanjutnya Panglima TNI menyampaikan bahwa kehadiran para Perwira TNI-Polri Angkatan 1986 di Akmil Magelang ini, selain melaksanakan reuni juga ingin berbagi pengetahuan mengenai berbagai tantangan yang harus dihadapi oleh para taruna-taruni di masa mendatang.
“Tantangan yang kami hadapi di masa berbakti kami adalah Revolusi Industri 3.0 yang masih berlangsung sampai sekarang,” ujarnya.
Ditambahkan oleh Marsekal TNI Hadi Tjahjanto bahwa kehadiran Perwira TNI-Polri Angkatan 1986 juga dalam rangka mempersiapkan para taruna-taruni untuk menghadapi era revolusi industri 4.0 termasuk tantangan geopolitik dimasa mendatang.
“Hal ini bisa dihadapi apabila para Perwira TNI-Polri terus bersinergi satu dengan yang lain,” tegasnya.
Di sisi lain, Panglima TNI menyampaikan bahwa Indonesia termasuk dalam wilayah Indo Pasifik sehingga memiliki peluang dan tantangan untuk menghadapi perubahan geopolitik.
Oleh karena itu, Indonesia perlu menjalin kerja sama dengan negara lain baik hubungan bilateral maupun multilateral.
“Point yang perlu dibangun Indonesia melalui kegiatan bilateral maupun multilateral, yaitu sharing informasi dengan negara lain, membangun kapasitas dan kepercayaan dengan negara lain dan membangun interoperabilty kerja sama dengan negara lain,” kata Panglima TNI.
Reuni TNI-Polri Angkatan 1986 diikuti oleh 414 perwira terbagi empat angkatan, terdiri dari 165 perwira Angkatan Darat, 52 perwira Angkatan Laut, 49 perwira Angkatan Udara, dan 148 perwira dari Kepolisian.
Turut hadir sebagai peserta reuni Angkatan 1986 diantaranya, Kasau Marsekal TNI Yuyu Sutisna, Wakasad Letjen TNI Tatang Sulaiman, Staf Khusus Kasal Laksda TNI Tri Wahyudi Sukarno, Gubernur Akmil Mayjen TNI Eka Wiharsa, Kakorpolairud Baharkam Polri Irjen Pol Chairul Noor Alamsyah.