Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Hepatitis D
Penyakit hepatitis D ini telah kita bahas mengenai penyebab, gejala, dan faktor resiko pada kesempatan sebelumnya. Dari pembahasan semua yang telah di
Penulis: Alit Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyakit hepatitis D ini telah kita bahas mengenai penyebab, gejala, dan faktor resiko pada kesempatan sebelumnya. Dari pembahasan semua yang telah disampaikan, ternyata penyaklit hepatitis D ini benar-benar sangat menakutkan dan mengkhawatirkan. Hal ini dikarenakan belum adanya pengobatan atau pun pencegahan yang benar-benar untuk mengobati penyakit hepatitis D ini.
Perlu diketahui bahwa, virus hepatitis D ini dapat menyebabkan infeksi apabila sudah terinfeksi dengan virus hepatitis B. Apabila seseorang sudah terinfeksi virus hepatitis D, segera lakukan pengobatan dengan cara yang tepat dan benar supaya tidak menyebabkan terjadinya gagal hati. Hal seperti ini harus diketahui dari sejak dini supaya tidak menyebabkan gagal hati, kerusakan pada organ hati, dan juga gejala awal kanker hati yang akan meningkatkan resiko terjadinya kematian.
Hal ini memang sering menjadi pertanyaan besar bagi sang penderita. Hingga saat ini para ahli pihak medis masih belum menemukan pengobatan atau vaksinasi yang efektif untuk mengatasi penyakit hepatitis. Tidak hanya itu saja, untuk terapi antivirus yang efektif untuk pengobatan virus hepatitis D juga belum ditemukan, sehingga penderita/pasien hepatitis D akut dan kronis mungkin akan dianjurkan untuk melakukan transplantasi hati.
Namun untuk penularan nya sendiri masih dapat dicegah dengan melakukan berbagai hal yang sehat. Agar terhindar dari penyakit hepatitis D ini sebaiknya anda harus menghindari infeksi dari penyakit hepatitis B. Berikut ini beberapa tindakan pencegahan yang harus dilakukan, diantaranya :
1 Penggunaan Peralatan Medis Yang Steril
Selalu berhati-hati apabila menggunakan jarum suntik. Misalnya dalam melakukan tato atau tindik pada tubuh. Jika ingin melakukan tato atau tindik, pilihlah tempat yang terpercaya dan selalu tanyakan bagaimana mereka membersihkan peralatan mereka dan pastikan para karyawan menggunakan jarum yang steril.
2 Vaksinasi
Pencegahan dengan cara vaksinasi memang efektif untuk menghindari dari terkena virus hepatitis D ini. Tersedia vaksin untuk hepatitis B bagi anak dan orang dewasa yang beresiko tinggi terkena hepatitis D juga harus divaksinasi. Seperti hal nya mereka yan sering menggunakan narkoba suntik misalnya heroin atau kokain. Biasanya untuk melakukan vaksinasi akan diberikan dalam berurutan yakni tiga suntikan per enam bulan. Disarankan untuk tidak menggunakan jarum yang sudah digunakan orang lain.
3 Gunakan Kondom (Alat Pengaman) Ketika Berhubungan Seksual
Jika ingin melakukan aktivitas seksual, disarankan untuk menggunakan kondom. Apabila anda ingin melakukan hubungan seksual tanpa menggunakan kondom (alat pengaman), anda harus yakin bahwa pasangan anda tidak terinfeksi hepatitis atau penyakit yang menular lainnya.
Apakah Ada Cara Pengobatan Yang Efektif Untuk Mengatasi Penyakit Hepatitis D ?
Adapun pengobatan yang dapat dilakukan secara alami. Bisa dengan mengkonsumsi ramuan-ramuan herbal atau pun mengkonsumsi makanan-makanan yang sehat bergizi dan bernutrisi. Berikut ini beberapa pengobatan dengan cara alami, diantaranya :
- Tiram, Bilas sampai bersih tiram sebanyak seperempat kilogram tiram dan tambahkan daun selederi dan kemudian rebus dengan air. Setelah itu minumlah dan nikmati selagi hangat, dapat dikonsumsi sebanyak 3 kali sehari.
- Mahkota Dewa, Ramuan herbal ini memang memiliki sifat anti bakteri dan antivirus yang sangat dapat membantu meningkatkan kekebalan tubuh. Untuk pembuatannya cukup mudah, yakni dengan cara mengeringkan buah mahkota dewa dalam beberapa hari dan rebus hingga menghasilkan ramuan mahkota dewa yang sudah siap untuk dikonsumsi.
- Bambu Kuning, Adas Pulowaras, dan Daun Nanas, Cukup gunakan bongolnya dan tumbuk dari ketiga bahan tersebut. Kemudian peras dan campurkan dengan setengah gelas air putih dan dapat dikonsumsi sebanyak 3 kali dalam sehari.
- Kunyit, Kandungan yang dimiliki oleh tanaman kunyit ini sudah tidak diragukan lagi. Untuk cara pembuatannya cukup mudah sekali, yakni dengan cara memarut kunyit dan peras untuk di ambil sarinya dan campur dengan madu, kemudian dapat dikonsumsi sebanyak 3 kali sehari.
- Temulawak, Ramuan herbal ini memiliki sifat yang mampu membantu menurunkan kadar lemak dalam aliran darah dan meningkatkan kekebalan tubuh.
- Jus Buah Mengkudu, Untuk membantu proses penyembuhan dapat mengkonsumsi buah ini. Dapat dikonsumsi secara rutin dan teratur pada pagi dan sore hari.