Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Mengenal Prof.Dr. Obstar Sinaga, Guru Besar yang Kaya Ilmu dan Jaringan

Bagi Prof Obi, tidak layak untuk menjelek jelekan mantan istri karena itu masa lalu dan semua org memiliki masa lalu.

Editor: Rachmat Hidayat
zoom-in Mengenal Prof.Dr. Obstar Sinaga, Guru Besar yang Kaya Ilmu dan Jaringan
ISTIMEWA
Prof.Dr. Obstar Sinaga. 

Sepertinya inilah alasan mayoritas MWA memilih Prof Obi , mengingat Unpad ingin menjadi Unversitas berkelas internasional. Dalam Pleno awal MWA 15 September 2018 lalu. Prof Obi tidak bersedia menyebutkan meraih berapa suara dalam pemilihan tahap itu, karena menurutnya itu semua rahasia.

"Saya juga tidak ikut dalam proses itu, karena cuti," tegasnya. Namun berdasarkan pemberitaan yg beredar luas, Prof Obi meraih terbanyak yakni 13 Suara dari 14 anggota MWA yang hadir.

Kehadiran namanya dalam kontestasi Pemilihan Rektor Unpad tentu bukanlah hal tiba-tiba. Kedisiplinan dan kecerdasannya yang menghantarkan ayah dari

Afgan Prawira Erbi dan Muhammad Kahfi Erbi ke gelanggang lebih luas. Ditengah kesibukannya, Prof Obi sempat menemui beberapa wartawan di ruangannya.

Obi bercerita, kedisiplinannya tidak terlepas dari sosok seorang guru. " Kita tidak bisa merasa pintar hanya karena titel yang kita miliki, " katanya. Menurutnya, orang orang yang terpelajar, adalah pemilik masa lalu, karena mereka belajar dan mendapat titel akibat membaca sumber pustaka yang lalu, yang ditulis orang sebelumnya.

"Pemilik masa depan bukan yg terpelajar, tetapi orang orang yg terus belajar, " kata prof obi yg juga menulis buku di dapat dibaca di online berjudul: belantara kearifan itu.

KDRT

Berita Rekomendasi

Seperti halnya manusia biasa, Obi tak luput dari isu tak sedap. Ia diduga melakukan pertengkaran dengan istrinya pertama, Ernawati yang berujung perceraian. Isunya Erna melayangkan surat kepada Presiden Jokowi tentang peristiwa kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Ganjilnya, kejadian tersebut berlangsung 2002, sang mantan istri baru melaporkannya sekarang.

Menjawab tudingan sang mantan istri, Prof Obi hanya mengatakan, masalah itu sdh selesai tahun 2002, kenapa kok dimunculkan lagi sekarang, ketika saya jadi calon rektor.

"Tapi saya meyakini bahwa yg salah tidak akan benar dan yg benar tidak akan salah", jwb prof obi ringan. Perihal itu anak saya yang bisa bercerita," ungkap lelaki yang juga menulis buku Anda Ingin Bijak, Baca Buku Ini

Bagi Prof Obi, tidak layak untuk menjelek jelekan mantan istri karena itu masa lalu dan semua org memiliki masa lalu.

Ya, isu KDRT mencuat setelah nama Prof Obi menjadi peraih suara terbanyak dalam Sidang Pleno Majelis Wali Amanah (MWA) Unpad, Sabtu (15/9). Prof Obi melesat melampaui Prof Aldrin, pakar riset dan Prof Atip, Pakar Hukum.

Namun, isu tentang KDRT dan dibumbui isu perselingkuhan yang dihembuskan mantan istri Prof Ob, Ernawati ditentang oleh anak kandungnya sendiri, hasil pernikahannya dengan Prof Obi yaitu Afgan Prawira erbi putra dan Muhammad Kahfi erbi putra.

Keduanya berinisiatif melakukan keterangan pers bersama Aktivis Lembaga Bantuan Hukum Bintang Yalasena, Senin (24/9). Keduanya menyebut informasi tentang KDRT dan perselingkuhan sengaja untuk menyudutkan ayahnya.

Halaman
123
Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas