Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Mengenal Prof.Dr. Obstar Sinaga, Guru Besar yang Kaya Ilmu dan Jaringan
Bagi Prof Obi, tidak layak untuk menjelek jelekan mantan istri karena itu masa lalu dan semua org memiliki masa lalu.
Editor: Rachmat Hidayat
"Nyatanya Ibu saya yang bernama Ernawati saat ini telah menikah lagi bahkan lebih dari sekali. Artinya, sudah memiliki kehidupan masing-masing. Dan ibu saya tinggal dan bekerja di salah satu BUMN di Jakarta," jelas Afgan.
Afgan dan Kahfi menambahkan, gelagat ibunya menjegal Obsatar Sinaga menjadi Rektor sudah terasa sejak masa penjaringan 8 besera Calon rektor. "Pada saat masa penjaringan berita negatif tentang ayah sudah dikirimkan kepada panitia pemilihan tapi tidak mempan. Bahkan diteruskan juga ke Majelis Wali Amanat tidak mempan juga. Dan saat ini tidak mereka menembuskannya kepada Bapak Presiden.
Saya yakin ada yang menunggangi di belakang niat ibu saya," jelas Afgan, anak tertua. "Saya berharap ibu tidak menyudutkan ayah lagi. Karena ayah tidak pernah menyudutkan ibu. Saya harap Pak Presiden menanggapi bijak dan tidak termakan dengan isu," tambah Kahfi.
Jaringan Luas
Pendidikannya tentang Hubungan Internasional sari Sarjana (S1) sampai dengan Doktoral (S3) di Unpad telah menjadikan rujukan sebagai pakar hubungan internasional dan teroris. Tulisannya yg banyak menjadi referensi bagi peneliti tentang AFTA dan terorisme ran radikalisme menjadi bukti mumpuninya prof obi dengan ilmu nya.
Sosoknya yang fleksibel supel dan berwawasan luas membuat piawai membangun relasi. Kalangan Guru besar senior juga mengakui bahwa prof obi meskipun sdh menjadi profesor masih tetap santun, dan mencium tangan guru gurunya apabila bertemu.
"Saya tidak mengartikan gelar profesor saya sebagai kesamaan kedudukan, beliau beliau yang lebih tua dan ada yg mantan guru saya, harus tetap saya hormati sebagai penyebab saya bisa begini".
Hal itulah yang menghantarkan dirinya dikenal oleh para pejabat tinggi dan tokoh masyarakat di negeri ini termasuk dekat dengan Presiden RI Ke-5 Megawati Soekarnoputri.
Saat menjadi Promotor Penganugerahan gelar Doktor Honoris Causa kepada Megawati
Prof Obi pernah dianggap sebelah mata, namun ia berani mempertanggungjawabkannya. "Mengkisahkan bagaimana Megawati, semenjak ia berkiprah sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan, Presiden dan Wakil Presiden banyak yang menginspirasi untuk bangsa," jelas Prof Obi.
Pada saat membaca pertanggung jawaban ilmiah, Prof obi menyampaikan dengan gaya dan bahasa yg menyentuh sehingga pendengar banyak yanh terharu, bahkan Megawati Soekarnoputri tampak meneteskan airmata ketika mendengar kisah sebagai partai pemenang pemilu tapi tidak jadi presiden.
Bagi dirinya, kampus bukanlah ruang kosong yang harus bebas nilai. Namun kampus adalah laboratorium filsafat, ekonomi, sosial, politik, budaya, pertanian dan lainnya untuk kemudian bisa memenuhi tuntutan masyarakat.
Karena itulah visi yang dibawanya adalah Menjadikan Unpad Smart University menuju World Class University. "Kini kita menghadapi tantang global. Dan alumni Unpad harus mengglobal, diterima masyarakat dunia," tegas Prof Obi.