Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Demo Greta dan Aksi Doni Menjaga Alam
Tragedi alam yang merenggut banyak jiwa tak selamanya karena dahsyatnya bencana tersebut. Korban berjatuhan memang tak terelakkan.
Editor: Hasanudin Aco
Catatan Egy Massadiah
TRIBUNNEWS.COM - Tragedi alam yang merenggut banyak jiwa tak selamanya karena dahsyatnya bencana tersebut. Korban berjatuhan memang tak terelakkan.
Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kemudahan sebaran informasi ditambah kedisiplinan menjaga alam semestinya jumlah korban bisa diminimalisir.
Kesadaran bahwa manusia punya kesempatan untuk berpikir dan menggali informasi tentang kesiagaan bencana menjadi kunci.
Pesan itulah yang kini digaungkan oleh sosok seperti Greta Thunberg dan Doni Monardo, misalnya.
Dua orang ini, dan tentu masih banyak lainnya - sekedar sebagai contoh - tak letih "memekikkan" menjaga dan merawat.
Tak sekedar "mengaum" namun turun langsung bekerja untuk kelestarian alam.
Baca: Cerita Tentang Doni Monardo dan Toyota Corolla Bekasnya
Dalam pekan pekan ini video pidato Greta di sebuah konferensi perubahan iklim di PBB viral. Ia menyentak Parlemen Swedia dan juga parlemen di banyak negara.
Misinya menyelamatkan bumi dan masa depan manusia.
Greta dan Gerakan Jumat-nya
Greta Thunberg hanya seorang gadis berumur 16 tahun dari Swedia. Pada 20 Agustus 2018, Greta, yang saat itu duduk di kelas sembilan, memutuskan untuk tidak bersekolah sampai pemilihan umum di sana, yang jatuh pada 9 September, setelah terjadi perstiwa gelombang panas dan kebakaran hutan di Swedia.
Aksinya ini untuk menuntut pemerintah Swedia mengurangi emisi karbon sesuai dengan Perjanjian Paris.
Protes ia lakukan dengan duduk di luar Riksdag (DPR Swedia) setiap hari selama jam sekolah dengan tanda bertuliskan Skolstrejk för klimatet (mogok sekolah untuk iklim).
Setelah pemilihan umum, Greta terus melakukan demo namun hanya pada hari Jumat.