Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Hentikan Upaya Distrust Tehadap Komisi Pemilihan Umum
Segala upaya distrust terhadap KPU yang gencar disampaikan tim sukses harus segera dihentikan karena dikhawatirkan mengarah upaya delegitimasi KPU
Editor: Eko Sutriyanto
Oleh : Imam Alfian *)
BERBAGAI macam persoalan yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemilihan umum sekiranya dapat dipahami sebagai sebuah dinamika teknis.
Tentu saja Komisi Pemilihan Umum (KPU) sedang berupaya untuk menyelesaikan polemik itu dengan penuh tanggung jawab dan profesional.
Sebab, KPU merupakan lembaga negara yang diberi mandat oleh rakyat untuk menyelenggarakan pemilu dengan baik.
Jadi, rakyat jangan dibuat bingung, apalagi dibuat tidak percaya atas penyelenggaraan pemilu hari ini, terutama oleh opini yang dibangun oleh tim sukses masing-masing, baik BPN maupun TKN.
Jadi, segala upaya distrust terhadap KPU yang gencar disampaikan oleh tim sukses harus segera dihentikan karena dikhawatirkan mengarah pada upaya delegitimasi KPU.
Soal temuan berbagai macam kecurangan yang terjadi di berbagai daerah baiknya dilaporkan kepada Bawaslu atau lembaga yang berwengang.
Ataupun menempuh jalur hukum sesuai mekanisme dan prosedur kepemiluan. Bukan malah membangun opini negatif yang menyudutkan KPU sebagai penyelenggara.
Masyarakat harus bijak menyikapi berbagai pemberitaan dan informasi yang beredar, terutama di media sosial.
Baca: Pilpres Ukraina: Pelawak Zelensky menang telak, petahana mengaku kalah
Medsos menjadi tempat menjamurnya informasi hoaks tentang pemilu dengan sumber yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.
Sebab, bisa jadi ini sengaja dimainkan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab untuk membuat situasi menjadi riuh. Tentunya dengan motif politis.
Kami yakin KPU telah bekerja keras dan maksimal. Kami pula yakin KPU berada di posisi netral.
Hal ini perlu disuarakan agar proses pemilu dapat berjalan lancar hingga pengumuman pada Mei nanti.
Teramat panjang dan lelah jika kita harus terus berpolemik soal pemilu sehingga jangan lagi energi rakyat habis untuk menanggapi informasi negatif tentang penyelenggaraan pemilu ini.
Sudah saatnya rakyat kembali bersatu, mari kita percayakan urusan ini kepada KPU dan Bawaslu untuk diselesaikan sesuai mekanisme dan prosedur yang belaku.
*) Ketua DPP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM)