Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Mampukah Pebisnis Ritel Penuhi Ekspektasi Pembeli Selama Lonjakan Belanja di Bulan Ramadan?
Lonjakan ritel ini semakin menekankan perlunya pengalaman berbelanja yang dipersonalisasi guna memenuhi pertumbuhan ekspektasi pembeli
Editor: Eko Sutriyanto
Oleh : Ben Marvin Tan *)
TRIBUNNEWS.COM - Selama bulan suci Ramadan, gaya dan pola hidup sekitar seperempat penduduk dunia berubah seiring keluarga-keluarga berkumpul Bersama untuk menjalani ibadah Ramadan.
Pola ini termasuk kebiasaan berbelanja, baik berbelanja langsung di toko maupun online untuk membeli bahan makanan, pakaian, hadiah, atau tiket bepergian.
Bulan Ramadan merupakan periode perdagangan penting setiap tahunnya bagi sebagian besar pebisnis ritel di Indonesia, namun juga menantang karena tingginya tingkat aktivitas berbelanja.
Riset yang dilakukan Criteo mengungkapkan, kinerja penjualan online yang kuat di Indonesia cenderung mengalami lonjakan menjelang dan selama Ramadan tahun lalu, tepatnya pada 15 Mei-14 Juni 2018.
Bahkan, penjualannya meningkat sebesar 105% selama berada di puncak penjualan pada 5 Juni 2018.
Biasanya, penjualan cenderung meningkat 10 hari menjelang Ramadan dan bertahan hingga dua minggu sebelum Idul Fitri, yang menandai berakhirnya bulan Ramadan.
Baca: Diduga Terpapar Paham Radikal, Polwan Polda Maluku Utara Ditahan Polda Jatim Saat akan Belanja
Sementara aktivitas belanja di wilayah Timur Tengah dimulai pada awal Ramadan, dan mulai melambat mendekati Idul Fitri, karena mereka fokus pada perayaan hari raya tersebut.
Penjualan ritel online melonjak lebih awal, dengan kenaikan mencapai 106% pada pekan kedua Ramadan tahun lalu.
Serupa dengan Indonesia, perilaku belanja warga Turki selama Ramadan, dengan penjualan ritel online mencapai puncaknya, yakni naik hingga 51% pada minggu-minggu menjelang hari raya Idul Fitri, dan meningkat menjadi 63% dalam jumlah pemesanan setelah bulan suci Ramadan.
Semua peningkatan aktivitas ritel ini memberikan peluang bagi para pengecer untuk secara luas mempromosikan pendekatan omnichannel guna mengoptimalkan penjualan dan menggunakan banyak pilihan demi kemudahan pembayaran, termasuk opsi yang sangat penting untuk membeli dan membayar dengan menggunakan smartphone di segala transaksi.
Baca: PT KAI Daop I Tambah 20 Kereta Setiap Hari untuk Antisipasi Lonjakan Penumpang
Lonjakan ritel ini semakin menekankan perlunya pengalaman berbelanja yang dipersonalisasi guna memenuhi pertumbuhan ekspektasi pembeli, baik di toko maupun online, sementara mitra rantai pasokan dan pegawai lini depan juga harus mengelola peningkatan permintaan ini.
Ekonomi on-demand menciptakan ekspektasi pembelanja yang lebih tinggi lagi sehingga semakin menambah tuntutan terhadap para pengusaha ritel selama periode ini.
Konsumen ‘yang selalu terhubung’ memiliki ekspektasi yang lebih tinggi daripada sebelumnya. Harapan ini termasuk menginginkan opsi pembelian dan pengiriman terbaru, pengiriman yang lebih cepat dan pengalaman online yang lancar.