Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Thamrin City dengan Pemda Solo Kerjasama Untuk Mempromosikan Batik di Jakarta Kini Hasilnya Nyata
Selama 7 tahun berusaha dagang batik di TM Thamrin City, diakui Mira, saat ini toko batiknya makin ramai dikunjungi
Editor: Toni Bramantoro
SETELAH LIBUR PANJANG hari raya Lebaran tahun ini, Pusat Belanja TM Thamrin City Jakarta kembali ramai di kunjungi para pembeli yang ingin membeli kebutuhan pakaian seperti baju batik dan fashion serta busana muslim yang merupakan trade mark TM Thamrin City.
Menurut pemilik toko batik Solo Murni Asih bernama Mira, yang teretak di lantai 1 blok A10 No. 2 & 5, keramaian berbelanja batik baik eceran dan grosir sudah dikenal luas oleh masyarakat sebagai pusat penjualan batik Nusantara dengan kualitas baik dan harga yang terjangkau.
“Pengunjung mulai ramai lagi, bukan hanya masyarakat Indonesia saja yang mengenal TM Thamrin City sebagai Pusat Batik Nusantara tetapi juga dikenal oleh turis mancanegara yang datang berbelanja di TM Thamrin City, mereka membeli batik katanya buat oleh-oleh di negaranya, karena batik sudah terkenal sebagai fashion yang etnik,” ungkap Mira yang memproduksi batik di Solo bersama suaminya.
Selama 7 tahun berusaha dagang batik di TM Thamrin City, diakui Mira, saat ini toko batiknya makin ramai dikunjungi dan bersama suaminya sudah memiliki 7 toko dengan mempekerjakan 10 karyawan.
Yang awalnya pada saat baru buka tidak memiliki satupun karyawan, hanya dikelola berdua saja dengan suami, itupun dengan barang yang didapatkan dari orang tua sebatas kemampuannya saja untuk memiliki.
“Kami mulai berdagang sejak 2012, sekarang kami punya 7 toko dari awalnya hanya membuka lapak gratisan hasil kerjasama TM Thamrin City dengan Pemda Solo untuk mempromosikan Batik di Jakarta ini,” kata Mira yang melibatkan puluhan pengrajin batik dalam usahanya ini.
Tidak hanya karena ramainya pengunjung yang datang berbelanja di TM Thamrin City yang membuat omzet pedagang meningkat, tetapi juga bahwa berinvestasi di TM Thamrin City menguntungkan para pedagang.
Hal ini dikarenakan TM Thamrin City yang berada di Pusat Kota Jakarta yang merupakan tempat perputaran ekonomi Indonesia. Ini terbukti dengan hanya beberapat tahun berusaha di TM Thamrin City, Mira sudah memiliki sebanyak 7 toko.
Mira menjelaskan, usai lebaran ini, para pengunjung yang datang berbelanja umumnya mencari baju batik untuk keperluan acara pesta atau untuk kantor.
“Baju batik bisa dipakai untuk acara resmi, pesta maupun kantor, jadi walaupun sudah bukan momen untuk berlebaran ternyata kebutuhan baju batik masih menjadi prioritas,” tutur Mira.
Disaat ramai belanja, Mira mengakui omset yang diperoleh toko Murni Asih bisa mencapai Rp 1 Miliar dalam sebulan.
“Kalau lagi ramai bisa mencapai omset Rp 1 Miliar dalam satu bulan, Alhamdulillah ramainya selalu ada pembeli yang sudah berlangganan dari daerah-daerah untuk dijual kembali atau untuk pesanan seragam. Motif batik Solo masih menjadi pilihan motif yang banyak digemari saat ini, dari motif sogan klasik sampai motif modern dengan pewarnaan yang berani , dan jenis-jenis batikpun bervariasi penggemarnya, ada yang senang dengan batik tulis, batik campuran tulis dan cap, batik cap sampai dengan batik printing, semua masih banyak penggemarnya sesuai dengan selera batiknya," papar Mira.
Ramainya pengunjung yang datang berbelanja di TM Thamrin City usai libur hari Raya Lebaran juga diakui Indah pemilik toko Vayet yang terletak di lantai Dasar blok B, dekat dengan Lobby utama Grand Hall TM Thamrin City.
Indah yang menjual baju batik etnik modern dan juga baju wanita untuk acara resmi dan kantor mengakui keramaian belanja sudah mulai terasa lagi,