Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Jejak Kesultanan Turki Ottoman di Nusantara
Meskipun dipisahkan oleh jarak geografis yang terbilang jauh, pengaruh dan kehadiran Kesultanan Turki Ottoman juga mencapai wilayah kepulauan Nusantar
Editor: Malvyandie Haryadi
Syarif Zayd kemudian memberikan mereka stempel emas, bendera, bagian kain penutup Ka’bah dan batu dengan jejak kaki Nabi Muhammad SAW.
Sejarah Banten juga menyiratkan bahwa Syarif Zayd telah memberikan Kesultanan Banten hak untuk membagikan gelar kepada para penguasa Mataram dan Makassar. Akan tetapi, para penguasa ini lebih suka mengirim delegasi mereka sendiri ke Mekkah dan bertemu langsung dengan Syarif Mekkah.
Eratnya Hubungan Ottoman-Nusantara
Azyumardi Azra dalam disertasinya Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara Abad XVII dan XVIII menyebutkan bahwa selain Kesultanan Mataram dan Banten yang mengirimkan utusan ke Mekkah, para raja lain di Nusantara, termasuk Kesultanan Johor, juga melakukan hal yang sama.
Sultan Palembang pada tahun 1640-1641 juga tercatat mengirimkan beberapa surat ke Mekkah yang dikirimkan melalui kapal-kapal Aceh. Azra kemudian menjelaskan bahwa korespondensi juga dilakukan oleh Kesultanan Makassar yang intens berkirim surat dengan Syarif Mekkah.
Salah satu surat di antaranya ditulis untuk meminta pengiriman ulama dari Mekkah.
Pengaruh dan kehadiran Turki Ottoman dalam kehidupan kesultanan di Nusantara dapat dikatakan sebagai faktor yang cukup determinan.
Ottoman berperan penting dalam memberikan bantuan militer (Aceh), legitimasi politik (Mataram, Banten, Makassar) dan bahkan pengiriman ulama (Palembang, Makassar). Ottoman juga tercatat memberikan perlindungan terhadap jemaah haji yang berasal dari Nusantara untuk melintasi Samudera Hindia secara aman.
Dengan demikian, Turki Ottoman berperan sebagai negara protektorat kepada kesultanan di Nusantara. Pada saat bersamaan, kesultanan Nusantara mengakui kekuasaan dan legitimasi politik Turki Ottoman.
Argumen ini menunjukkan betapa kuatnya pengaruh Ottoman pada abad keenam belas dan ketujuh belas di kepulauan Nusantara.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.