Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Jejak JK, dari Sicincin, Angkasa hingga New York

Jadwal pun diatur sedemikian rupa, sehingga Wapres mengagendakan kunjungan ke acara launching pembangunan jalan itu.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Jejak JK, dari Sicincin, Angkasa hingga New York
Ist/Tribunnews.com
Jusuf Kalla mengenakan batik saat Sidang Umum PBB 

Sekadar diketahui, sistem komunikasi Very High Frequency (VHF) maupun Ultra High Frequeny merupakan static frequency dan digunakan untuk jarak dekat (batas horizon/line of sight). Jarak jangkauannya tidak lebih dari 1,2 kali akar ketinggian pesawat. Sinyal VHF memancar lurus menembus lapisan ionosphere atau dalam kata lain tidak dipantulkan.

Begini kurang lebih percakapan antara Letkol Penerbang Agus "Wolverine" Dwi, Alumni Akabri Udara 2002 dengan dengan Wapres Jusuf Kalla.

Awalnya penerbang tempur Agus “Wolverine” Dwi menyapa dan berbicara dari ruang kokpit, “Assamaulaikum warrahmatullahi wabarakatuh.

Yang terhormat Bapak Wakil Presiden Republik Indonesia beserta rombongan. Kami dari Unit Flight 3 F-16 Fighting Falcon dengan bangga mengawal penerbangan “Indonesia-2”.

Atas nama keluarga besar Lanud Iswahyudi kami menghaturkan ucapan terima kasih atas kepemimpinan bapak selama menjadi Wapres RI. Semoga senantiasa dikaruniai kesehatan dan keselamatan. Amin.”

Tak lama kemudian, Wakil Presiden Jusuf Kalla pun menjawab komunikasi udara itu dari dalam pesawat kepresidenan. Dengan nada agak santai dan aura kebapakan, JK berkata, “Ya, saya Jusuf Kalla di sini, Wakil Presiden.

Saya mengucapkan terima kasih atas dukungan dan juga tentu pengabdian anda. Dan hari ini saya berbangga dikawal oleh anda semua, dan saya yakin kekuatan negara kita terjaga dengan baik oleh anda semua. Terima kasih atas pengawalannya.”

Berita Rekomendasi

Video pengawalan JK dengan pesawat tempur itu kemudian viral di sosial media. Sejumlah netizan berkomentar dan merasa terharu sekaligus bangga seusai menyimak video tersebut.

Bersahaja

Lain lagi cerita Egy Massadiah. Wartawan senior dan penulis ini sudah lima kali mendampingi JK saat memimpin delegasi Indonesia mengikuti Sidang Umum PBB (2015-2019).

Egy sangat terkesan dengan kebersahajaan JK. Selama dua minggu di New York, markas PBB, Jusuf Kalla sangat santai bahkan banyak menanggalkan tata protokoler.

Misalnya, untuk menuju markas PBB, JK mengajak seluruh anggota delegasi untuk berjalan kaki dari hotel tempat menginap. Kebetulan, jaraknya pun tidak terlalu jauh. Lebih praktis, hemat waktu, dan menyehatkan dengan berjalan kaki.

Bukan hanya itu. JK juga sangat perhatian. Ia selalu mengabsen rombongan ketika jam makan tiba. Baik saat makan bersama di kantin PBB maupun saat makan di kafe atau restoran dekat hotel tempat menginap.

"Istilahnya Pak JK itu tak pernah bertanya apakah kamu sudah makan, tapi langsung dengan kalimat ajakan MARI KITA MAKAN," ungkap Egy yang juga wartawan senior.

“Banyak sekali kesan saya dengan Pak JK, beliau itu original, spontan dan tak berpura pura,” tambah Egy Massadiah yang kini menjabat Tenaga Ahli Kepala BNPB. (*) 

Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas