Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners

Tribunners / Citizen Journalism

Komnas HAM Sedang Membangunkan Macan Tidur

Saya tidak tahu apa tujuan sebenarnya dari Komnas HAM dalam pemanggilan tersebut.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Komnas HAM Sedang Membangunkan Macan Tidur
Tribunnews.com
Suhendra Hadikuntono. 

Oleh: Suhendra Hadikuntono

TRIBUNNEWS.COM - Menyikapi pemanggilan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) kepada Mualem Muzakir Manaf, mantan Panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM), sebagai anak bangsa yang mengikuti dengan seksama perkembangan perdamaian Aceh, saya sangat kaget dan terheran-heran.

Saya tidak tahu apa tujuan sebenarnya dari Komnas HAM dalam pemanggilan tersebut.




Menurut saya, langkah Komnas HAM, atau orang yang menggunakan Komnas HAM, membuka kembali kasus ini ibarat membuka luka lama bahkan mungkin seperti membangunkan macan tidur.

Komnas HAM seharusnya tahu bahwa apa pun yang terkait dengan peristiwa yang terjadi di bumi Serambi Mekah itu, sebelumnya atau tahun 2004, sudah dianggap selesai dan dikubur bersama masa lalu yang kelam di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), dan semua sudah tertuang secara rinci dalam Kesepakatan Damai Helsinki, 15 Agustus 2005.

Termasuk di dalamnya pemberian amnesti kepada semua pihak yang terkait dengan konflik Aceh di masa lalu.

Pertanyaan besarnya, untuk apa Komnas HAM kembali mengungkit-ungkit sesuatu yang sudah dianggap selesai?

BERITA TERKAIT

Di tengah kondisi bangsa yang saat ini sedang demam tinggi pasca-kerusuhan di Papua, dan demonstrasi massa di beberapa kota yang berakhir ricuh beberapa waktu belakangan ini, langkah Komnas HAM membuka masalah Aceh ini seakan memperkeruh suasana.

Saya merasakan tidak adanya kepekaan sosial dan politik dari Komnas HAM dalam masalah ini.

Sebagai orang yang mengamati dengan cermat dunia intelijen, menurut saya apa yang dilakukan Komnas HAM sangat membahayakan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Sebab, hal itu akan berpotensi membangkitkan kembali sentimen publik dan perlawanan masyarakat Aceh terhadap pemerintah pusat.

Hal ini tentu saja akan menimbulkan masalah baru bagi hubungan harmonis yang sedang dibangun antara pemerintah pusat dan Pemprov NAD.

Langkah Komnas HAM ini sangat saya sayangkan. Menurut saya, hal yang seharusnya dilakukan oleh semua elemen bangsa ini adalah memeluk hangat masyarakat Aceh, bukan malah membuka kembali luka lama.

Secara historis, sumbangsih masyarakat Aceh kepada NKRI sudah terbukti sejak dulu. Masyarakat Aceh-lah yang bahu-membahu membelikan pesawat Kepresidenan Indonesia untuk pertama kalinya.

Halaman
12
Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas