Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Oleh-oleh Hari Pangan Sedunia: Panganan Lokal Lezat dan Kaya Gizi

Ajang nasional seperti HPS ini selalu dimanfaatkan warga Sultra untuk mempromosikan panganan lokal mereka. Salah satunya adalah Kasuami.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Oleh-oleh Hari Pangan Sedunia: Panganan Lokal Lezat dan Kaya Gizi
Istimewa
Kuntoro Boga Andri 

Oleh Kuntoro Boga Andri

ANGIN sepoi melambai-lambai dari sudut-sudut desa di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Matahari mulai muncul dari permukaan ufuk barat menerangi Bumi Anoa.

Pagi itu, semua orang sibuk mempersiapkan hasil tani dan dekorasinya.

Mereka berduyun-duyun menuju beberapa lokasi kegiatan Hari Pangan Sedunia (HPS), salah satunya di pelataran Eks MTQ di Kota Kendari.

Di sana, kami menyaksikan bagaiman meriahnya Gelaran HPS ke-39. Tahun ini, Sultra memang dipilih menjadi tuan rumah HPS.

Pemilihan dilakukan atas pertimbangan potensi pangan yang besar seperti pusat komoditas kakao, cengkeh, jambu mete, lada, sagu dan jagung.

Bagi kami, Kota Kendari memang surganya hasil pertanian. Semua aneka pangan olahan berbasis produk pertanian lokal ada dan mudah didapatkan.

Berita Rekomendasi

Olahan sagu dan jambu mete misalnya. Dua produk lokal ini mudah di jumpai di warung atau toko oleh-oleh sebagai panganan kembanggaan warga Kendari.

Peserta mengikuti lomba susoh ranup (merangkai daun sirih) pada Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) Ke-7 di Museum Aceh, Banda Aceh, Kamis (9/8/2018). Daun sirih merupakan makanan tradisional khas Aceh yang biasanya digunakan untuk menyambut tamu kehormatan (peumeulia jamee) dalam acara-acara adat. SERAMBI/M ANSHAR
Peserta mengikuti lomba susoh ranup (merangkai daun sirih) pada Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) Ke-7 di Museum Aceh, Banda Aceh, Kamis (9/8/2018). Daun sirih merupakan makanan tradisional khas Aceh yang biasanya digunakan untuk menyambut tamu kehormatan (peumeulia jamee) dalam acara-acara adat. SERAMBI/M ANSHAR (SERAMBI/M ANSHAR/M ANSHAR)

Terlebih, Masyarakat Sultra memang dikenal masih mengkonsumsi sagu, jagung dan ubi kayu.

Makanya, ajang nasional seperti HPS ini selalu dimanfaatkan warga Sultra untuk mempromosikan panganan lokal mereka. Salah satunya adalah Kasuami.

Kusuami adalah makanan yang dibuat masyarakat lokal dengan cara memarut ubi kayu dan singkong. Kemudian parutan tersebut dikukus dan diberi parutan kelapa mentah.

Selanjutnya kita bisa menyantap Kasuami ini dengan lauk ikan asin atau ikan bakar.

Baca: Mentan Syahrul Tegaskan Membangun Pertanian Tanggung Jawab Semua Pihak

Namun dalam beberapa acara lokal, Kusuami biasanya dibentuk tumpeng kerucut berukuran sedang dengan berbagai hiasan dan ornamen sayuran.

Menurut kami, rasa Kusuami sangat gurih dan lezat. Terlebih saat disantap di siang dan malam hari.

Halaman
1234
Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas