Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners

Tribunners / Citizen Journalism

Dinasti Politik, Salahkah?

Putri Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin, Siti Nur Azizah, mencalonkan diri sebagai Walikota Tangerang Selatan, Banten.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Dinasti Politik, Salahkah?
Ist/Tribunnews.com
Sumaryoto Padmodiningrat. 

Oleh: Sumaryoto Padmodiningrat

TRIBUNNEWS.COM - Dua anggota keluarga Presiden Joko Widodo, yakni satu anak, Gibran Rakabuming Raka, dan satu menantu, Bobby Nasution, mencalonkan diri sebagai Walikota Surakarta, Jawa Tengah, dan Walikota Medan, Sumatera Utara.

Putri Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin, Siti Nur Azizah, mencalonkan diri sebagai Walikota Tangerang Selatan, Banten.

Dua istri Wakil Bupati Blitar, Jawa Timur, Marhaenis Urip Widodo, yakni Halla Unariyanti (48) dan Fendriana Anitasari (33), dilantik sebagai kepala desa di Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar.

Halla Unariyanti selaku istri pertama terpilih kembali sebagai Kepala Desa Bendosewu, sedangkan Fendriana Anitasari selaku istri kedua terpilih kembali menjadi Kepala Desa Wonorejo.

Ruang-ruang publik, terutama dunia maya, kemudian sarat dengan tudingan adanya upaya membangun dinasti politik.

Namun, baik Presiden Jokowi, Wapres Ma’ruf Amin maupun Wabup Blitar Marhaenis Urip Widodo membantah sedang membangun dinasti politik.

BERITA TERKAIT

Tahun 195 SM, Plautus dalam karyanya berjudul “Asinaria” menulis “homo homini lupus” yang artinya, "manusia adalah serigala bagi manusia lainnya", yang kemudian dikutip Thomas Hobbes (1588-1679) dalam karyanya “De Cive” (1651).

Lalu, salahkah dinasti politik?

Sistem demokrasi yang dianut Indonesia saat ini, yakni demokrasi langsung yang meniscayakan one man one vote (satu orang satu suara), diakui atau tidak, mengarah ke demokrasi liberal yang bermuara pada hukum rimba sebagaimana dimaksud Plautus dan Thomas Hobbes.

Siapa yang kuat, dialah yang menang.

Demokrasi Pancasila, yakni “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan” yang mengutamakan musyawarah untuk mufakat pun dinafikan.

Maka ketika ada pihak-pihak yang mencoba membangun dinasti politik, patutkah disalahkan, ketika tak ada satu pun undang-undang yang dilanggar?

Kalau memang salah, mestinya salahkan dulu dinasti politik Ratu Atut Chosiyah, mantan Gubernur Banten.

Halaman
123
Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas