Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Catatan dari Markas Gugus Tugas Covid 19: Sukun Seram, Nikmat Penuh Kenangan

Hari Kamis (7/5/2020) menjadi hari yang manis, terkhusus bagi Kepala Gugus Tugas Percepatan Penangangan Covid-19, Doni Monardo.

Editor: Adi Suhendi
zoom-in Catatan dari Markas Gugus Tugas Covid 19: Sukun Seram, Nikmat Penuh Kenangan
Istimewa
Hidangan sukun goreng, sukun rebus, dan gula merah di lantai 10, Graha BNPB, Jakarta Timur. 

Pertamina membantu penghijauan di Gunung Botak, Pulau Buru.

Sedangkan, PLN membantu penghijauan di Masohi, Pulau Seram.

Permintaan tolong Menteri Nurabaya bak gayung bersambut.

Sebab, jauh sebelum diminta membantu penghijauan lahan kritis, Doni di Maluku sudah menggulirkan dua program: Emas Hijau dan Emas Biru.

“Dengan gerak cepat, kami membuka lahan tidur di lingkungan batalyon. Tanah di Pulau Seram umumnya sangat subur. Ditanam apa saja tumbuh. Jadi, gerakan penghijauan yang dicanangkan pak Doni relatif tidak ada kendala terkait kesuburan tanah,” papar Isaach.

Terbukti, pohon-pohon yang ditanam relatif tumbuh dengan baik.

Persentase pohon yang mati, sangat kecil.

Bahkan, semua pohon yang diberi pelang nama penanamnya, tumbuh dengan baik.

“Pohon-pohon yang ditanam oleh para pimpinan dipasang pelang nama. Semua tumbuh, ada yang sangat subur, ada yang biasa-biasa saja. Dan ‘pohon sukun doni monardo’ termasuk yang subur dan banyak buahnya,” kata Isaach sambil tertawa.

Berita Rekomendasi

Dikisahkan, sejak ditanam awal 2017, ‘pohon sukun doni monardo’ sudah tiga kali berbuah.

Isaach menjamin pohon-pohon itu akan terus terawat dengan baik.

Selain menjadi tanggung jawab batalyon, saat ini juga ada beberapa prajurit yang berkebun di lahan tadi, dengan pola tumpang sari.

“Mereka ikut membantu merawat perkebunan hasil penghijauan era pak Doni,” ujarnya.

Saat ditanya, apakah penghijauan tadi berhasil mengatasi bencana rutin berupa kebakaran hutan, banjir, dan longsor?

Isaach cepat menjawab, “Alhamdulillah, dengan adanya penghijauan ini, serta seringnya kami melakukan sosialisasi, hasilnya sangat positif,” katanya.

Gunung Karai yang sering terbakar, kini relatif jarang.

Sebab, area hutan di gunung yang dulu banyak ditumbuhi ilalang dan mudah terbakar, kini sudah banyak ditumbuhi tanaman-tanaman keras.

Halaman
1234
Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas