Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Mengapa Manusia Sekarang Tidak Makan Daging Hyena, Jerapah, atau Kuda Sungai?
Kita tidak memakan kulupan atau gudangan daun jati, jarak, sukun dan pinus? Jutaan ragam serangga hanya kita nikmati warna dan bunyinya.
Penulis: Setya Krisna Sumarga
Mungkin kelompok Australopithecus, Homo erectus dan hominid purba memungut makanan langsung di lingkungan sekitarnya, tanpa pengolahan yg rumit.
Buru, potong, dan santap untuk hewan. Masa berikutnya mulai membakarnya saat mampu menjinakkan dan mengontrol api.
Pungut dan santap untuk dedaunan dan buah-buahan.
Masa berikutnya mulai mengenal memasak dengan api dan tembikar atau gerabah.
Tentu saja menuju masa kini teknik mengolah dan menyimpan makanan makin beragam dan kompleks.
Mereka makin lama makin memilih sumber-sumber dietnya.
Makin lama pilihannya makin terbatas sejak leluhur kita memilih hidup menetap dengan kebudayaan domestikasinya.
Hanya hewan dan tanaman terselektif yg mereka usung dan pelihara di lingkungan barunya. Homo sapiens makin selektif dietnya.
Apakah para saudaraku sudah sarapan? Jika sudah sarapan mari kita ngobrol perihal evolusi hidangan di meja makan kita.(*)
![Baca WhatsApp Tribunnews](https://asset-1.tstatic.net/img/wa_channel.png)