Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Ukuran Isme atau Agama yang Benar?
Kebenaran sains itu bersifat objekfif-empirik dengan metodologinya yang eksperimental, sedang agama bersifat transendental.
Editor: Setya Krisna Sumarga
Jawabannya karena Islam agama yang sesuai fitrah manusia. Islam adalah sarana pemenuhan kebutuhan yang bersumber dari tuntutan fitrah manusia.
Maka tidak salah kalau dikatakan Islamlah agama kemanusiaan yang sesungguhnya, seoerti yang banyak ditulis dan menjadi "benang merah" dari berbagai buku Nurcholis Madjid.
Juga dalam ceramah kebudayaannya di TIM dulu, merespon isu keagamaan global: "Spirituality yes, religion no," isu yang merupakan respon terhadap bangkitnya paham radikalisme keagamaan dan kultus yang memang bukan bagian dari ajaran Islam itu sendiri.
Islam kata Cak Nur, adalah agama yang diperuntukkan untuk memanusiakan manusia.
Beberapa nash yang menggambarkan keutamaan dan kemuliaan manusia antara lain: Walaqad karramna banii adam (Dan telah Kami muliakan manusia/anak cucu Adam); Laqad khalaqnal insana fi ahsani taqwiim (Telah Kami ciptakan manusia dalam keadaan sebaik-baik bentuk); atau hadits nabi SAW berbunyi: Halaqallahu adam ala suratihi.
Hadits di atas menjelaskan manusia diciptakan dengan suratihi yang bermakna manusia itu diciptakan sesuai dengan form Allah, yang mengumpulkan dan memancarkan semua gabungan sifat-sifat dan nama-nama Allah yang ada dalam asmaul husna.
Makna terminologi suratihi hanya bisa dipahami dengan baik dengan pendekatan tasawuf, tidak bisa dengan pendekatan zahiriah semata (tema ini akan saya bedah dalam tulisan berikutnya), atau dalam terminologi Ibnu Arabi disebut alkaun aljami' sehingga manusia dipercaya dan layak menyandang jabatan khalifah yang mewakili Tuhan di bumi.
Saya ingin menutup catatan ini dengan penegasan bahwa Islamlah agama kemanusiaan yang sesungguhnya. Islam sebagai world view memberikan tujuan hidup yang defenitif dan bermakna dengan ontologinya adalah tauhid, epistemologinya adalah nubuwah (risalah kenabian), dan aksiologinya adalah al ma'ad.
Wallahu a'lam bi-al shawab.