Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Mengembalikan Minat Siswa Menjadi Kutu Buku
Era digital menggerus minat generasi masa kini untuk rajin membaca buku. Mereka kebanyakan mencari sumber dari internet.
Editor: Husein Sanusi
Adab dan perilaku inilah yang menunjukkan dan membangun karakter bangsa yang kuat serta kokoh. Sebagai contoh orang suku Jawa yang kuat akan adab anshornya. Menjunjung tinggi nilai-nilai luhur kebudayaan warisan leluhur.
Tentunya penanaman karakter ini bukan melalui google tapi melalui penerapan langsung melalui metode menghafal dan tindakan.
Yang mengajarkan literasi dengan penuh kasih sayang. Sehingga karakter mereka kuat walaupun jaman semakin berganti dan kehidupan penuh warna-warni.
Google memang pintar punya sejuta ilmu tapi tidak bisa menggantikan penaman karakter layaknya kyai mengajarkan ilmu kepada santrinya.
semakin hafalannya kuat semakin kuat pula imajinasinya. Akan lebih mudah dipahami dan implementasi nya dalam kehidupan sehari-hari yang sudah mendarah daging di sanubari.
Namun, apabila bacaannya kuat, maka semakin kuat dan hebat pula berucap. Akan tetapi sulit dalam penerapannya. Sekedar pandai bersilat lidah dalam teori saja. Kalau istilah gaulnya "omdo" Artinya omong doang.