Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Refleksi Akhir Tahun, Pengembangan Pariwisata Danau Toba Harus Terpadu

Penetapan kawasan Danau Toba sebagai salah satu destinasi pariwisata super prioritas hal yang wajar

Editor: Sanusi
zoom-in Refleksi Akhir Tahun, Pengembangan Pariwisata Danau Toba Harus Terpadu
KOMPAS.com / WAHYU ADITYO PRODJO
Panorama Danau Toba dilihat dari Bukit Huta Ginjang di Desa Dolok Martumbur, Kecamatan Muara, Tapanuli Utara, Selasa (23/8/2016). Obyek wisata ini terletak kurang lebih berjarak 8 kilometer dari Bandara Silangit, Siborong-Borong, Tapanuli Utara, Sumatera Utara. 

Penulis lebih mendorong promosi diintensifkan untuk pasar domestik dengan melakukan rekayasa-rekayasa mendatangkan wisatawan domestik ke Danau Toba.

Kata kuncinya 7 pemerintah kabupaten yang berada di kawasan Danau Toba yakni, Kabupaten Samosir, Dairi, Pakpak Barat, Tanah Karo, Simalungun, Toba Samosir, Humbang Hasundutan dan Tapanuli Utara proaktif menjalin kerjasama dengan pemerintah daerah di provinsi, kabupaten dan kota Se-Indonesia, dan menawarkan kunjungan ke Danau Toba dengan memberikan berbagai kemudahan seperti diskon yang besar untuk penginapan. Kemudian menggencarkan kegiatan-kegiatan bagi pelajar dan mahasiswa.

Penulis menyarankan peran aktif Pemda mengimbau diaspora orang Batak yang banyak di perantauan, guna datang berwisata ke Danau Toba.

Baca juga: Berbasis Data, Ide Sandiaga Gaet Wisatawan Datang ke Danau Toba di Tengah Pandemi Covid-19

Baca juga: Sandiaga: Luhut dan Menteri Luar Negeri Tiongkok Akan ke Toba pada 12 Januari 2021

Pengembangan kawasan wisata Danau Toba bukan semata-mata tugas Badan Otorita, tapi lebih banyak sebagai tugas pemerintah provinsi dan kabupaten dengan melibatkan para pelaku pariwisata seperti pengusaha hotel, restauran (PHRI), biro perjalanan umum dan tentu masyarakat sekitarnya.

Terkait telah ditetapkannya Kaldera Toba sebagai UNESCO Global Geopark, harus dilihat sebagai tantangan dan peluang, khususnya bagi Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan pemerintah di tujuh kabupaten di kawasan Danau Toba guna menjaga kelestarian lingkungan dan keutuhan dari Kawasan Kaldera Toba selain mendorong pengembangan perekonomian masyarakat.

Dengan adanya status tersebut, pemerintah harus bekerja keras untuk memanfaatkan momentum.

Membantu masyarakat sekitar kawasan Danau Toba tidak perlu memberikan uang, tetapi bagaimana Pemerintah Daerah menggandeng Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau perusahaan-perusahaan besar untuk membenahi lokasi wisata.

Berita Rekomendasi
Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas