Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Refleksi Akhir Tahun, Pengembangan Pariwisata Danau Toba Harus Terpadu

Penetapan kawasan Danau Toba sebagai salah satu destinasi pariwisata super prioritas hal yang wajar

Editor: Sanusi
zoom-in Refleksi Akhir Tahun, Pengembangan Pariwisata Danau Toba Harus Terpadu
KOMPAS.com / WAHYU ADITYO PRODJO
Panorama Danau Toba dilihat dari Bukit Huta Ginjang di Desa Dolok Martumbur, Kecamatan Muara, Tapanuli Utara, Selasa (23/8/2016). Obyek wisata ini terletak kurang lebih berjarak 8 kilometer dari Bandara Silangit, Siborong-Borong, Tapanuli Utara, Sumatera Utara. 

Di kawasan Danau Toba tempat kuliner belum memenuhi. Seperti di Bali ada Jimbaran tempat wisatawan makan malam di tepi pantai, dan pada saat makan malam, wisatawan disuguhi tari-tarian tradisional dan alunan lagu-lagu.

Fasilitas yang begini belum ada di kawasan Danau Toba, Padahal, banyak lokasi di kawasan Danau Toba yang bisa dibenahi sebagai tempat kuliner, dan talenta masyarakat di kawasan Danau Toba yang rata-rata andalan menyanyi bisa ditampilkan.

"Jadi perumusan prodak wisata Danau Toba ini harus dikoordinasikan dengan BPODT dan dibicarakan seluruh pemerintah daerah supaya semua ambil bagian dan semua merasa memilki. Begitu kita bicara produk maka masyarakat pasti terlibat, di semua wisiata."

Penulis mengemukakan temuannya di berbagai tempat wisata yang di kunjunginya di Eropa hampir semua ada pengamen. Para pengamen itu dijadwalkan tampil berbagai sudut kota.

Potensi yang dimiliki masyarakat kawasan Danau Toba ini salah satu yang perlu dievaluasi.

Penulis mengakui belum melihat banyak peran Pemerintah daerah, khususnya Pemda di wilayah kawasan Danau Toba.

Padahal, keberadaan Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) sebagai wakil pemerintah pusat di kawasan Danau Toba hanya membuat konsep, sedang yang mengeksekusi produk- produk itu sejatinya adalah Pemda di kawasan Danau Toba itu sendiri.

Pembenahan itu termasuk pembangunan toilet, toko souvenir, tempat parkir, mengemas produk produk lokal, dan pengadaan tempat kuliner.

Berita Rekomendasi

Pemerintah harus lebih kreatif karena salah satu kunci keberhasilan pariwisata adalah kreativitas, termasuk bagaimana mereka kreatif mengemas produk-produk lokal.

Danau Toba.
Danau Toba. ()

Salah satu contoh kreatif adalah bagaimana mengemas narasi untuk mengisahkan Tugu-Tugu Marga yang ada di Tapanuli dan di Samosir menjadi obyek wisata menarik bagi wisatawan.

Tugu-tugu marga itu harus dinarasikan sebab kalau hanya sekedar tugu maka daya tariknya kurang.

Dari sisi promosi, apakah promosi pariwisata Danau Toba dilakukan di luar negeri atau di dalam negeri. Kalau promosi dilakukan ke luar negeri maka harus jelas sasarannya, apakah wisatawan Asia atau Eropa.

Sudah hampir 20 tahun Danau Toba tidak pernah lagi diperhatikan Pemerintah sebelum Presiden Jokowi, sehingga sebenarnya sudah sekitar 20 tahun agenda pariwisata dunia melupakan Danau Toba.

“Mereka-mereka yang dulu mengenal Danau Toba 20 tahun lalu tentu sudah tua. Karena sudah 20 tahun terputus karenanya diperlukan terobosan untuk mengenalkan pariwisata Danau Toba ke pasar potensial."

Lazimnya, untuk promosi kawasan wisata baru penopangnya itu adalah pasar dalam negeri, kalau pasar luar negeri ( wisatawan manacanegara) butuh waktu.

Halaman
1234
Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas