Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Pidato Orasi Doktor HC Doni Monardo di IPB

100.000 bibit Sengon dibagikan secara gratis kepada masyarakat termasuk warga terdampak erupsi Gunung Merapi di Yogyakarta dan Jawa Tengah.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Pidato Orasi Doktor HC Doni Monardo di IPB
capture video
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo menerima gelar doktor kehormatan dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Sabtu (27/3/2021). 

Program Emas Biru dan Emas Hijau merupakan upaya memangkas ketimpangan sosial, sehingga berhasil merajut kembali tali persaudaraan pela – gandong yang akhirnya melahirkan Emas Putih, yaitu kerukunan, perdamaian, dan toleransi.

Program emas biru pernah ditinjau langsung oleh Presiden Jokowi pada tanggal 9 Februari 2017. Di atas keramba jaring apung di Teluk Ambon, Beliau bertanya, “untuk apa ini Pak Doni?” Saya jelaskan, keramba-keramba ini adalah “alat bagi kami” prajurit TNI untuk menyelesaikan konflik. Presiden mengatakan, “Ini yang benar..”, sebanyak tiga kali.

Sidang Senat Terbuka IPB University yang terhormat,
Setelah dilantik sebagai Pangdam III/Siliwangi, tanggal 16 November 2017. Saya menerima banyak laporan tentang Citarum, sebagai sungai terkotor di dunia.

Ketika pertama kali memberikan pengarahan kepada staf di Makodam III/Siliwangi, saya sampaikan tentang nama besar “Siliwangi” diberbagai palagan penugasan, baik di dalam maupun luar negeri.

Sayang jika nama besar itu hilang karena kita saat ini tidak peduli atas persoalan yang ada di depan mata, yaitu Citarum sebagai sungai terkotor di dunia.

Salah satu 8 Wajib TNI, memuat isi: “Menjadi contoh dan mempelopori usaha-usaha untuk mengatasi kesulitan rakyat sekelilingnya”. Saya katakan, bahwa pada seragam yang dikenakan prajurit Siliwangi, ada simbol Harimau atau Maung.

Jangan sampai karena kita tidak berbuat sesuatu, Maung Siliwangi berubah menjadi Meong Siliwangi.

Berita Rekomendasi

Inilah yang membuat prajurit terbakar dan mendidih darahnya untuk bisa memberikan darma bakti terbaik dalam rangka membantu masyarakat di Jawa Barat.

Kodam III Siliwangi bersama dengan tim Kemenko Marvest dan Pemprov Jabar, serta Polda Jabar di bawah bimbingan Menko Marvest, Bapak Luhut Binsar Pandjaitan berkumpul menghimpun masukan-masukan dari segenap komponen masyarakat, tokoh agama, budayawan, relawan, pegiat lingkungan, bahkan media. Tiada hari libur.
Setiap hari kami memikirkan strategi menuntaskan masalah kerusakan ekosistem Citarum.

Nama Citarum Harum dan strategi penanganannya saya usulkan kepada Gubernur Jabar Bapak Ahmad Heriawan dalam perjalanan dari pendopo gubernur menuju Waduk Jatigede pada tanggal 28 November 2017.

Saya juga melaporkan kepada Presiden Jokowi tentang Citarum pada tanggal 4 Desember 2017. Presiden bertanya, “Apa yang dibutuhkan?” Saya menjawab perlunya payung hukum agar TNI bisa tetap ikut membantu memulihkan Citarum.

Akhirnya konsep regulasi yang dimotori oleh Dr. Dini Dewi yang didukung penuh oleh tim hukum Sekretariat Negara terbit melalui Perpres No 15 Tahun 2018, tanggal 15 Maret 2018, kurang dari sebulan setelah Presiden Jokowi mendeklarasikan program Citarum Harum pada tanggal 22 Februari 2018 di Situ Cisanti, salah satu mata air purba di Jabar.

Proses penuntasan Citarum diawali dengan pemeriksaan sampel air yang dipimpin oleh Kakesdam III Siliwangi, Kolonel dr. Is Priyadi, yang hasilnya air Citarum mengandung logam berat seperti Timbal, Cadmium, serta bakteri Salmonella, Ecoli, dan Pseudomonas Areogonosa.

Sayang, dr. Is Priyadi telah wafat tahun lalu, meninggalkan jasa abadi bagi pemulihan Sungai Citarum.

Saya juga menugaskan 20 orang Kolonel, untuk mendata permasalahan dari hulu hingga hilir Citarum, sekaligus meminta masukan dari masyarakat bagaimana solusinya.

Saya terinspirasi oleh Lao Tse, seorang filsuf Cina yang hidup semasa era Sun Tzu 500 tahun sebelum Masehi. Salah satu kutipan yang saya ingat adalah:

"Temuilah rakyatmu. Hiduplah dan tinggalah bersama mereka. Berkaryalah dengan mereka. Mulailah dari apa yang mereka miliki. Sampai akhirnya mereka akan berkata 'kami telah mengerjakannya’"

Selaras dengan ciri prajurit Siliwangi yang dekat dengan rakyat. Ada istilah Pastur, atau Tepas Batur.
Istilah ini menjadi modal saya untuk menyampaikan kepada prajurit, kalau kita mau benahi Citarum, maka yang pertama dilakukan adalah mendekati masyarakat, untuk mengubah perilaku. Sehingga para prajurit menginap dan tinggal di rumah-rumah penduduk.

Kembalikan budaya luhur urang Sunda yang peduli sumber air, sehingga nama sungai diberi awalan Ci, yang berarti air. Termasuk penghargaan terhadap pohon – pohon besar dengan memberi awalan nama Ki. Seperti Ki Hujan, Ki Gelia, Ki Sereh, Ki Mani’I, dan Ki Tambleg (Baobab).

Air sumber kehidupan, sungai adalah peradaban bangsa. Bagaimana kita bisa dianggap sebagai bangsa yang beradab, ketika mata air kita musnahkan dan sungai kita cemari.

Doni Monardo.
Doni Monardo. (istimewa)

Saya juga mendapat kunjungan dan dukungan dari mantan menteri lingkungan hidup dan kehutanan, bapak Sarwono Kusumaatmadja dan Ibu Erna Witoelar, dan juga tokoh nasional bapak Koentoro Mangkusuboroto yang pernah ditugaskan untuk pemulihan Citarum oleh ITB.

Saya juga menjumpai Menristek Dikti, Bapak Muhammad Nasir untuk memberikan masukan tentang pentingnya perguruan tinggi di Jabar melakukan KKN di DAS Citarum, sehingga Menristekdikti mencanangkan program KKN tematik di Citarum.

Saya juga berkesempatan bertemu dengan Ibu Megawati, Presiden RI yang ke lima, sebelum Beliau menerima penghargaan Doktor Honoris Causa di STPDN. Saya laporkan tentang pemulihan Citarum.

Sungai Citarum yang berasal dari nama pohon Tarum, akan tetapi pohon Tarum sudah tidak ada lagi di sepanjang Sungai Citarum. Sampai akhirnya, Paguyuban Budiasi menemukan pembibitan Pohon Tarum di Banyumas.

Saya menerima masukan dan arahan dari Ibu Megawati tentang pentingnya pendekatan budaya dalam menyelesaikan masalah lingkungan.

Berkat kolaborasi para pihak inilah, kualitas air Citarum terus membaik, bahkan laporan harian Kompas menyebutkan bahwa ikan-ikan lokal yang sempat hilang, mulai muncul di Jatiluhur.
                        
Peserta Sidang Terbuka Senat Akademik yang saya muliakan,
Dalam konteks religius, umat Islam tidak hanya diwajibkan menjaga hubungan dengan Allah SWT hablum minallah dan hubungan sesama manusia hablum minannas, tetapi juga hubungan dengan alam, hablum minal ‘alam.

Satu ketika, saya pernah dikunjungi oleh beberapa ahli hukum untuk silaturrahmi. Pada kesempatan itu sambil bergurau Saya mengatakan, “TNI kerap diidentikkan dengan pelanggaran HAM pada masa lalu, lantas Saya bertanya jika terjadi pelanggaran Hak Azazi pohon, Hak Azazi sungai, siapa yang bertanggung jawab?”

Dalam pemikiran Saya, merawat bangsa tidak hanya mengedepankan prinsip democracy (Kedaulatan Rakyat), tetapi juga harus mengedepankan prinsip Ecocracy (Kedaulatan Lingkungan).
 
Hadirin yang saya Muliakan,
Mengakhiri orasi, izinkan saya mengucapkan terima kasih kepada Tim Promotor yang terdiri dari Prof. Anas M. Fauzi, (Dekan Sekolah Paska Sarjana), Prof. Hadi Susilo Arifin, Prof. Widiatmika, Prof. M.H. Bintoro, dan Dr. Suryo Adiwibowo, yang telah mengusulkan pemberian gelar Doktor Kehormatan kepada Rektor IPB University.

Dari lubuk hati yang terdalam, izinkan saya juga menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada Rektor IPB University, Prof. Arif Satria, Majelis Wali Amanat, Senat Akademik, Dewan Guru Besar IPB University yang telah menganugerahi saya Doktor Kehormatan dan memfasilitasi saya melaksanakan orasi ilmiah ini.

Saya akan mempertanggungjawabkan penghargaan dan kepercayaan yang diberikan IPB University kepada saya. Gelar Doktor Kehormatan ini menjadi energi baru bagi saya untuk terus konsisten membantu menyelamatkan lingkungan dan sumber daya alam Indonesia.

Terima kasih juga kepada Prof. Tun Tedja Irawadi, Alm. Prof. Irawadi Jamaran, Dr. Kaswanto, Sdri. Fifi Gus Dwiyanti, Ph.D, Bapak Setyardi Pratika Mulya, M.Si, Saudara Een Irawan Putra, Egy Massadiah, Abdul Muhari, Ph.D, Kolonel Budi Irawan, Kolonel Hasyim Lalhakim, Sdr Denny Wawengkang, Yuhan Subrata, Wayan Budi Sutomo, Haji Saleh, dan teman-teman Paguyuban Budiasi atas waktu dan tenaganya membantu mengumpulkan semua bukti untuk mendukung dokumen usulan penganugerahan Doktor Honoris Causa kepada saya.

Terima kasih kepada keluarga besar Brigif Para Raider III/Tri Budi Sakti Kostrad Kariango, keluarga besar Korem 061/Surya Kencana, keluarga besar Kopassus, keluarga besar Paspampres, keluarga besar Kodam XVI/Pattimura, keluarga besar Kodam III/Siliwangi, keluarga Besar Wantannas, dan keluarga besar BNPB dan BPBD.

Terima kasih yang sangat spesial kepada istri tercinta Santi Arviani, anak-anak, dan menantu yang terus mendukung saya dalam setiap penugasan dimanapun saya berada.  

Terakhir, terima kasih kepada seluruh panitia Orasi Ilmiah Doktor Kehormatan ini, yang diketuai Dr. Nurhayati, Direktur Administrasi Pendidikan dan Penerimaan Mahasiswa Baru IPB dan Tim.

Akhir kata, jika masih ada kekurangan pada diri saya, saya mohon maaf sebesar-besarnya kepada hadirin sekalian baik yang hadir di Sidang Terbuka ini, maupun kepada saudara-saudara yang mengikuti secara virtual yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu.
 
Salam Tangguh, Salam Kemanusiaan.
Kita Jaga Alam, Alam Jaga Kita!
Sekian,
Wabillahi taufik walhidayah
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wa barakatuh
Salam sejahtera bagi kita semuanya,
Om Santi, Santi Santi Om, Namo Buddhaya, Salam Kebajikan.

Pengirim: Egy Massadiah, Tenaga Ahli BNPB
 

Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas