Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Indahnya Berbagi dengan Berzakat dan Bersedekah
Azab dunia bagi mereka bisa Allah tunjukkan melalui sakit yang berkepanjangan tidak pernah kunjung sembuh sehingga hartanya habis untuk berobat.
Editor: Dewi Agustina
KEBANYAKAN orang cinta akan harta, hampir semua orang menyukai uang. Uang inilah penyebab seseorang dapat selamat dunia akherat atau bisa juga celaka atau binasa, Allah pasti akan memperlihatkannya baik di dunia maupun di akherat.
Kebinasaan bagi mereka dapat ditunjukkan oleh Allah bisa dengan berbagai cara yang bisa saja mereka tidak menyadarinya, seperti hartanya tidak memberikan kebahagiaan dan ketenangan pada jiwanya, hasrat untuk memiliki harta berlebih tidak pernah habisnya, dikasih 1 minta 2, dikasih 2 minta 3 dan seterusnya.
Hartanya habis oleh hal-hal yang mengandung pekerjaan sia-sia, hartanya tidak pernah dinikmati sebagaimana orang-orang pada umunnya.
Azab dunia bagi mereka bisa Allah tunjukkan melalui sakit yang berkepanjangan tidak pernah kunjung sembuh sehingga hartanya habis untuk berobat.
Rumah tangganya yang berantakan (broken home) karena keluarganya hanya beorientasi pada kehidupan duniawi semata.
Hartanya akan semakin menjauhkan dirinya bertakwa kepada Allah SWT. Bahkan akan membawa kerusakan kepada dirinya dan orang lain, sebagaimana Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَا ذِئْبَانِ جَائِعَانِ أُرْسِلاَ فِى غَنَمٍ بِأَفْسَدَ لَهَا مِنْ حِرْصِ الْمَرْءِ عَلَى الْمَالِ وَالشَّرَفِ لِدِينِهِ
Artinya: "Kerusakan pada sekawanan kambing akibat dua srigala lapar yang dilepaskan padanya tidak lebih parah dibandingkan kerusakan pada agama seseorang akibat kerakusannya terhadap harta dan kemuliaan".
Saat ini sudah nampak di depan kita, bahwa kerusakan dimana-mana akibat korupsi merajalela dan cara-cara lain yang melanggar nilai-nilai agama diterabasnya dalam rangka memperoleh harta dan kedudukan (kemuliaan dihadapan manusia).
Masih ada waktu untuk memperoleh kasih sayang dan meningkatkan keimanan serta memperbaiki tauhid kepada Allah, manakala seorang muslim beritikaf di masjid, meningkatkan ibadah baik sunnah maupun wajibnya ditambah memperbanyak pekerjaan amal sholeh, hal ini merupakan cara-cara yang dianjurkan untuk memperoleh kemuliaan dimaksud.
Kemuliaan yang akan didapat pada kemungkinan 1 malam di 10 hari akhir bulan ramadhan, yakni mendapatkan segala kebaikan dimana Allah akan melipat gandakan pahala atas amal sholeh yang dilakukannya pada malam itu, malam itu adalah lailatul qadr disebut juga malam 1000 bulan.
Kemenangan menahan hawa nafsu dan lapar haus serta senantiasa mampu mengendalikan diri dan menghindari terhadap hal-hal yang dapat mengurangi nilai ibadah shaumnya adalah bukti dimensi ketaqwaan kepada Allah SWT.
Lalu bagaimana bukti kecintaan dan kasih sayang kepada sesama umat manusia, Islam sudah jelas memerintahkan untuk berkasih sayang dan cinta kepada sesama umat manusia dengan cara memberikan sebahagian harta dimilikinya berupa berzakat dan bersedekah secara ikhlas sebagai pelaksanaan ibadah dimensi kesholehan sosial.
Inilah puncak kemenangan dan indahnya berbagi.
Berbagi melalui zakat dan sedekah merupakan bukti pengorbanan manusia atas ego atau keakuan dan keangkuhan hati.
Kesadaran yang murni bahwa rezeki dan harta yang dimiliki saat ini merupakan titipan Allah yang diberikan kepadanya dan bukan semata-mata keberhasilan usaha dirinya sendiri.
Berzakat dan bersedekah merupakan bukti perwujudan seorang muslim bersyukur dan senantiasa sabar atas musibah yang menimpa atau kesenangan atas limpahan rezeki yang diterimanya.
Baca juga: Bulan Ramadan, Antam Salurkan 7000 Paket Sembako dan Sedekah Alquran
Jika dalam kelimpahan rezeki maka senantiasa ia akan infakkan hartanya di jalan Allah.
Berzakat dan bersedekah merupakan bukti panggilan bagi orang-orang beriman yang hatinya suci terhindar manusia yang hanya sekadar cinta akan kehidupan duniawi semata.
Hatinya senantiasa memancarkan cahaya kasih sayang sesama umat manusia.
Berzakat dan bersedekah merupakan salah satu cara pintu taubat bagi dirinya untuk mengejar pahala sebesar-besarnya dengan harapan dapat menghapus dosa-dosanya.
Berzakat dan bersedekah merupakan salah satu bukti puncak ibadah di bulan Ramadhan dalam memelihara hubungan dengan baik antara sesama umat manusia.
Berzakat dan bersedekah merupakan salah bukti bahwa ia percaya adanya kehidupan akherat setelah berakhir kehidupan dunia bagi dirinya.
Dengan begitu bekal yang bisa dibawa pulang untuk kehidupan akherat selanjutnya adalah hanya dengan menjalankan perintahnya (beribadah dan amal sholeh) yakni salah satunya dengan berzakat dan bersedekah.
Berzakat dan bersedekah merupakan cara membersihkan harta, sadar bahwa harta yang dimilikinya masih ada hak orang lain yakni haknya para dhuafa untuk diberikan.
Ramadhan membentuk seorang muslim untuk bertakwa, takwa terhadap Allah dan mulia di hadapan manusia.
Marilah kita berzakat dan bersedekah dalam rangka meraih kemenangan dan semua kebaikan, sebagaimana arti firman Allah di (QS Al- Baqarah: 110):
"Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Dan kebaikan apa saja yang kamu usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahala-Nya pada sisi Allah. Sesungguhnya Alah Maha Melihat apa-apa yang kamu kerjakan".
Penulis: Denny Nuryadin (Relawan BAZNAS)