Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Benda Pos Seperti Apa yang Layak Dikoleksi?

Bagi filatelis pemula, alangkah baik jika memulai hobi dengan membeli benda resmi terbitan pos.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Benda Pos Seperti Apa yang Layak Dikoleksi?
Foto Gilang/Richard
Postal stationery resmi dari Rusia dengan tambahan label dan cinderella (benda menyerupai prangko). 

Prangko beruang dari St Louis, Amerika Serikat mulanya diterbitkan atas inisiatif John M Wimer sebagai prangko sementara yang penggunaannya pun tidak diwajibkan.

Tujuan penerbitannya adalah untuk memfasilitasi kebutuhan pengeposan di daerah tersebut pada tahun 1845 – 1846 karena belum adanya prangko resmi untuk digunakan secara nasional.

Benda jenis kedua yaitu philatelic items (benda pos untuk kesenangan filatelis).

Biasanya benda ini berupa souvenir sheet/carik kenangan dan mini sheet, first day cover/sampul hari pertama, karnet, presentation pack, dan year book/buku tahunan.

Ada pula benda unik pada kategori ini yang bernama paspor filateli yang biasanya dijual ke pengunjung pameran filateli agar mereka memenuhi tantangan untuk membeli prangko dan mendapat cap pos dari tiap booth perwakilan dinas pos negara tertentu.

Benda seperti ini masih cukup bernilai dan sebagian di antaranya bahkan masih layak ditampilkan pada kelas kompetisi internasional.

Meskipun demikian, bagi beberapa filatelis senior, benda pada kategori ini bagusnya dijadikan koleksi pribadi saja mengingat nilai uangnya tidak terlalu tinggi dan kurang disukai oleh juri di kompetisi internasional.

BERITA REKOMENDASI

Jenis terakhir merupakan benda yang sama sekali tidak layak disebut sebagai bagian dari koleksi filateli tetapi menyerupai benda pos.

Seringkali filatelis pemula tertipu oleh secarik kertas berbentuk prangko namun tidak ada nama negara maupun nilai nominalnya sehingga jelaslah bahwa ini bukan prangko.

Ada pula beberapa benda pos resmi yang ditambahkan gambar dengan printer pribadi di rumah ataupun diberi cap tambahan dari suatu acara tertentu.

Benda-benda seperti ini sepintas tampak menarik dan sebetulnya sah-sah saja dimasukkan ke dalam koleksi pribadi, namun perlu diingat bahwa nilai keaslian dan keunikannya sangatlah rendah.

Bagi filatelis pemula, alangkah baik jika memulai hobi dengan membeli benda resmi terbitan pos.

Kalaupun ingin menaikkan derajat koleksi, sebaiknya berkonsultasilah dengan filatelis senior melalui komunitas seperti IPEA (Indonesian Philatelic Exhibitors Association), grup Whatsapp seperti FILATELIS Indonesia (kirimkan email ke: filateli@jepang.com Subject: Filatelis, dengan nama lengkap alamat tanggal lahir dan nomor whatsapp, gratis), maupun forum-forum resmi di berbagai acara besar filateli seperti Philanippon 2021 dan beberapa pameran mendatang.

*) Penulis adalah peraih medali Vermeil Tematik di Bangkok F.I.P 2013 dan Large Vermeil di Singapore fournation 2016. Sisanya ada beberapa medali pameran filateli dari tahun 2005 - 2012. Magister pendidikan bahasa Inggris, Universitas Lampung

Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
berita POPULER
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas