Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Cegah Maraknya Pinjol Ilegal dengan Menghadirkan LKS di Daerah
Bentuk wadah untuk menjalankan fungsi sosial kemanusiaan dapat berupa baitul maal atau bank wakaf mikro.
Editor: Choirul Arifin
*oleh Deny Nuryadi
TRIBUNNEWS.COM - Beberapa waktu lalu seorang ibu rumah tangga terjerat pinjol ilegal (pinjaman online) dengan bunga ber bunga sehingga berakibat dirinya diberhentikan dari pekerjaannya, akibat sang debt collector pinjol ilegal menagih dan bersikap kasar di kantor sang ibu bekerja.
Kisah pilu di atas merupakan salah satu fenomena yang marak sedang terjadi akibat dampak dari maraknya pinjol ilegal di tengah-tengah masyarkat.
Perlu dipikirkan dan dibangun sebuah konsep yang mengakar di tengah-tengah masyarakat dalam menanggulangi masalah keuangan masyarakat grassroot di atas.
Diperlukan suatu konsep yang berasal dari gerakan masyarakat itu sendiri, kesadaran dalam bergotong royong di bidang ekonomi dan keuangan sebagai nilai kearifan lokal perlu dibangkitkan kembali.
Kembalinya penerapan konsep berbasis kearifan lokal dapat dilakukan dengan berbagai cara pendekatan.
Hal ini bergantung pada potensi yang terbangun di daerahnya masing-masing, misal melalui karang taruna, lembaga swadaya masyarakat dan majelis taklim atau pengajian.
Baca juga: Wakil Ketua Komisi XI DPR: Perlu UU untuk Berantas Pinjol Ilegal
Langkah persiapan yang harus dilaksanakan setidaknya pertama adalah memberikan literasi dan sosialisasi serta urung rembug terlebih dahulu kepada seluruh masyarakat yang terlibat baik dalam kelompok kecil maupun dalam kelompok yang lebih luas seperti warga desa, sampaikan mengenai maksud dan tujuan program?
Baca juga: Berantas Pinjol Ilegal, OJK Sebut Ada Tambahan Syarat Kelayakan Lewat Google
Akan menggunakan metode apa, bentuk lembaga yang akan didirikan seperti apa? dan lain-lain. Dalam penyampaian literasi ini juga ditanamkan rasa memiliki kepada lembaga yang akan dibangunnya.
Baca juga: Warga Cilincing Diintimidasi Pinjol, Foto Disebar dengan Narasi Open BO, Ini Kata Polisi dan OJK
Literasi juga harus memuat muatan terhadap pembinaan prilaku dan mental serta akhlaq yang baik dan bertanggung jawab dalam berinteraksi dan berorganisasi serta bertransaksi.
Misalnya, berlaku jujur dan mengedepankan amanah merupakan tindakan utama bermuamalah ekonomi dan sosial dalam memelihara kepentingan bersama agar dapat senantiasa terpelihara.
Pendekatan lain adalah adanya pelatihan peningkatan kapasitas (capacity building) dari para peserta anggota kelompok tersebut.
Pembinaan dimaksud dapat berupa pendanpingan penerapan fungsi manajemen sederhana dalam menjalankan usaha, seperti senantiasa kreatif dan inovatif (continous improvement).
Upaya ini menjadi salah satu bagian penting dalam menanamkan rasa percaya diri serta mandiri bagi para peserta.