Sehingga apabila UNJ berencana memberikan gelar Dr. HC adalah sudah sangat tepat.

Secara akademis pun KH Maruf Amin telah menunjukkan karya-karyanya sebagai akademisi yang pakar dalam Syariah serta Kebangsaan.

Memberikan Dr. HC bukan merupakan pelanggaran moral, namun justru menegakkan moral akademik di kalangan masyarakat.

Banyak orang-orang yang layak untuk diberikan penghargaan yang akan memberikan dampak banyak atau multiple effect bagi masyarakat dan bangsa.

Kegiatan ini juga dapat meningkatkan reputasi kampus, karena tentunya kampus juga tidak harus selalu “jual mahal” dan menjadi menara gading tidak bisa mengapresiasi keberhasilan atau kesuksesan masyarakat.

Kampus yang maju adalah kampus yang dapat bersimbiosis dengan masyarakat dan lingkungannya.

Baca juga: Doni Monardo Raih Gelar Doktor Honoris Causa dari IPB

Terkait dengan Erick Tohir, kita pun bisa mengapresiasi keberhasilannya menggelar event internasional secara bagus dan apik dan mendapat apresiasi seluruh rakyat Indonesia khususnya pada acara Asian Games.

Ini adalah bagian dari Sport Manajemen yang merupakan kajian dalam Ilmu keolahragaan.

Prestasi Indonesia pun meningkat tajam dalam Asian Games yang lalu, dukungan dan effort luar biasa dari masyarakat menunjukkan keberhasilan acara, dengan istilah sukses penyelenggaraan dan sukses prestasi.

Rekam jejak dalam dunia bisnis dan olah raganya tidak hanya diakui nasional, karena Erick Tohir pernah sukses memiliki klub olah raga Eropa yang disegani.

Beliau pun sudah membuat beberapa karya buku terkait dengan pengalamannya dalam mengelola bisnis dan olah raga. Jika hal-hal ini dianggap biasa maka tentu ada yang kurang pas dalam penilaian yang menilai.

Lanjutkan terus rencana pemberian Dr. HC kepada tokoh bangsa yang berprestasi dan menginspirasi, dan memang pantas untuk memberikan penghargaan.

Akan ada banyak manfaat secara umum yang akan diperoleh oleh masyarakat bangsa dan negara serta UNJ khususnya dengan rencana ini.

Bagi yang menerimanya mungkin hanya sedikit dampaknya, karena beliau telah banyak diakui dan mendapat penghargaan di level nasional maupun internasional.

Ada perbedaan pendapat adalah fitrah, dan semoga semuanya dapat mengambil hikmah.

*Penulis, Praktisi Pendidikan, alumni Jurusan PPKN IKIP Jakarta/Universitas Negeri Jakarta