Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Perlu Kerjasama dan Kolaborasi Internasional Menghadapi Munculnya Varian Baru Covid-19
Kolaborasi dalam penanganan pandemi mengurangi potensi hilangnya generasi (losing generation) di seluruh dunia
Editor: Eko Sutriyanto
Rumah sakit seluas 33.900 meter persegi dengan kapasitas 1000 tempat tidur dan dilengkapi fasilitas jaringan 3G,4G, dan 5G ini dibangun hanya dalam waktu 10 hari dengan menggunakan bangunan rakitan dilengkapi teknologi BIM (building information modeling) yang canggih dan mempekerjakan 1400 tenaga konstruksi selama 24 jam non stop.
Tidak itu saja, menjelang pengoperasiannya di awal Pebruari 2020, ada 10.000 sukarelawan dari seluruh China bahu membahu melakukan penataan (installment) ruang perawatan yang dilengkapi dengan fasilitas canggih untuk para pasien.
Pada Bulan Maret 2020 China bisa mengendalikan penyebaran Covid 19 secara efektif dan upaya penyembuhan pasien dan munculnya kasus baru bisa diturunkan secara signifikan.
Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus pernah menyebut upaya mobilisasi yang dilakukan pemerintah China dalam melawan Covid-19 ini sebagai hal yang belum pernah dia lihat sepanjang hidupnya.
Baca juga: CARA Cegah Penularan Virus Corona, Pakai Masker dengan Benar hingga Cuci Tangan Secara Rutin
Kerjasama Internasional menghadapi Pandemi
Tidak di dalam negeri saja, China juga membangun kerjasama dengan komunitas kesehatan global dengan melakukan pertukaran informasi berkait penanganan virus dan kerjasama Internasional serta menyerukan solidaritas dunia memerangi pandemi.
Callahan pernah menulis sebuah buku berjudul China Dream (2013) dan menyebut bahwa masyarakat China kini memasuki era Taiping Shengshi atau era perdamaian dan kesejahteraan baik domestik maupun internasional.
Sebagai kekuatan global, pendekatan Taiping Shenshi ini tengah dijalankan Beijing dalam rangka penanganan pandemi Covid-19 baik dengan melakukan penambahan bantuan keuangan ke lembaga kesehatan dunia (WHO) maupun dengan peningkatan kerjasama bilateral di bidang kesehatan dengan negara-negara di berbagai kawasan.
Dalam dalam Global Health Summit pertengahan tahun ini, Presiden China Xi Jinping menekankan isu solidaritas dan kerjasama internasional untuk menghadapi pandemi.
Menurutnya, upaya melakukan manipulasi politik, pemberian label ataupun stigmatisasi atas asal virus tidak akan menyelesaikan masalah bahkan justru akan menganggu upaya masyarakat dunia dalam membangun komunitas kesehatan global dan sikap saling menyalahkan justru akan membawa kerugian yang lebih besar bagi upaya penyelamatan orang-orang di seluruh dunia dari ancaman pandemi.
Baca juga: Apa Itu Omicron? Varian Baru Virus Corona yang Ditetapkan Sebagai Variant of Concern
Salah satu kerjasama dan kolaborasi yang dilakukan China dalam penanganan pandemi Covid-19 ini adalah bantuan peralatan medis dan pengadaan vaksin termasuk dalam mengantisipasi munculnya varian-varian baru.
Pidato Xi Jinping ini dinilai sebagai reaksi atas pernyataan beberapa pemimpin Barat yang secara pejoratif menyebut China sebagai sumber dari munculnya pandemi global.
Tantangan Baru
Masyarakat dunia saat ini tengah menghadapi munculnya varian-varian baru Covid-19 seperti Gamma, Delta dan kini Omicron, di tengah upaya penanganan Covid jenis awal yang belum tuntas.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.