Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Kepiting untuk Kelestarian Bakau Enggano
Adat Enggano melarang masyarakat menebang pohon bakau serta melarang warga membuka kebun yang berjarak lebih dari 3 km dari badan jalan utama.
Editor: Dewi Agustina
Karenanya, ketika Doni Monardo menyampaikan rencana budidaya kepiting di hutan bakau Enggano, masyarakat menyambut antusias.
"Budidaya kepiting bakau itu segera kita realisasikan," kata Doni.
Melihat potensi hutan bakau di seluruh Indonesia yang sekitar 3,6 juta hektare, mestinya kepiting bakau bisa menjadi komoditi unggulan Indonesia.
"Syaratnya, harus dibudidayakan. Hentikan pengambilan kepiting tanpa diikuti budidaya. Berapa pun banyaknya, kalau tidak dibudidayakan, kepiting akan habis," tambahnya.
Budidaya kepiting bakau seyogianya dibuat dengan memasang semacam keramba dari jaring dengan kualitas bagus.
Doni juga menyebutkan, kepiting memiliki pola hidup kanibal. Ia mencontohkan, dari 100 benih kepiting, yang berhasil tumbuh hingga layak panen, hanya sekitar 30 persennya saja.
"Kita juga harus menjaga agar yang dipanen adalah kepiting jantan dengan ukuran 400 gram," katanya.
Ke depan, Doni akan melibatkan pakar kepiting.
"Nanti akan kita buatkan pola budidaya yang baik dan benar. Termasuk pola pemberian makan. Ketika kepiting masih kecil-kecil, mungkin cukup sekali diberi pakan dalam sehari. Ketika sudah besar, bisa ditambah dua sampai tiga kali pemberian pakan. Makanan yang paling mudah didapat adalah sisa-sisa potongan kepala ikan, atau bagian ikan yang tidak diambil, dicacah-cacah lalu ditebarkan ke keramba," kata Doni.
Jika semua berlangsung baik, dalam waktu 3 – 4 bulan sudah bisa mulai panen. Kita bisa lihat harga kepiting bakau paling murah Rp 70.000 per kg.
Makin besar ukuran, makin mahal, bisa ratusan ribu rupiah per kilogram.
Kalkulasinya sederhana, bahwa bakau adalah habitat yang sangat bagus untuk budidaya kepiting. Karenanya, dalam banyak kesempatan Doni menjadi orang yang paling lantang menentang penebangan bakau.
Kepiting Merah dan Selasih
Adalah Petrus Sutarjo, salah satu penggiat udang dan kepiting yang turut serta dalam rombongan Doni Monardo ke Enggano.