Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
The Latte Factor: Pengeluaran Kecil yang Membuat Keuangan Tekor
Terkait dengan latte factor, mari kita coba mengingat kembali, kira-kira bulan ini adakah pengeluaran yang tidak sesuai rencana?
Editor: Sri Juliati
Memang tidak salah jika kita jajan karena ingin memberikan self reward terhadap diri selepas dari kepenatan aktivitas belajar ataupun bekerja.
Namun kita tetap harus ingat bahwa semua harus terkontrol. Sedari awal buatlah pos budget ini supaya nantinya tidak menjadi over budget.
Perilaku jajan kecil-kecil yang lain yang menyebabkan kebocoran, yaitu belanja yang terkait dengan hobi.
Misalnya hobi meng-upgrade aksesori kendaraan, sepeda, mengoleksi barang-barang tertentu, membeli make up, baju, tas, sepatu yang kesemuanya itu tidak dianggarkan sebelumnya.
Nah, adakah cara untuk menghindari kebocoran ini?
Berikut tips sederhana yang barangkali bisa dicoba:
1. Buatlah batasan untuk Latte Factor
Berilah toleransi range antara 5 persen-10 persen mengingat porsi ideal kebutuhan akan pemenuhan lifestyle adalah maksimal 10 persen dari penghasilan bulanan.
2. Buatlah Cashflow keuangan
Dengan memiliki catatan arus kas yang berisi aliran kas masuk dan kas keluar, akan mempermudah kita untuk mengawasi kemana saja pengeluaran yang kita lakukan.
Jika tidak memiliki waktu untuk mencatat secara manual, saat ini sudah tersedia beberapa aplikasi pencatat keuangan yang bisa kita akses ataupun bisa kita download melalui smartphone.
3. Tanya ke diri sendiri sebelum membeli sesuatu
Hal ini untuk mengonfirmasi lagi apakah pengeluaran yang akan kita lakukan sudah sesuai dengan kebutuhan atau hanya mengikuti keinginan.
Coba kita merenung 10-15 menit untuk mempertimbangkan, agar kita bisa memberi keputusan yang rasional.