Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Ampas Kelapa Disulap Jadi Barang Bernilai Ekonomi Tinggi oleh Warga Halmahera

Ampas kelapa diolah menjadi aneka barang untuk kebutuhan rumah tangga seperti mangkok, fiber dan lain-lain.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Ampas Kelapa Disulap Jadi Barang Bernilai Ekonomi Tinggi oleh Warga Halmahera
dok.
Ampas kelapa diolah menjadi aneka barang untuk kebutuhan rumah tangga seperti mangkok, fiber dan lain-lain di Kabupaten Halmahera. Inisiatif mengolah ampas kelapa menjadi barang bernilai ekonomi tinggi ini digagas oleh holding BUMN tambang, MIND ID. 

Melalui program itu, grup MIND ID secara langsung telah menciptakan lapangan pekerjaan, serta meningkatkan nilai tambah petani kelapa. “Yang tak kalah penting, meningkatkan wawasan, produktivitas dan kemandirian masyarakat,” ujar Dany Amrul Ichdan.

Cocofiber dan Coconet

Sekilas tentang cocofiber dan coconet. Pada tahap awal, program pengolahan kelapa terpadu hanya fokus pada pemanfaatan limbah sabut kelapa menjadi produk Cocofiber dan Coconet.

Tahapan proses kegiatan meliputi pelatihan awal pemanfaatan serabut kelapa, persiapan lokasi, pemasangan sarana dan sarana penunjang, pembentukan kelompok kerja, evaluasi hasil produksi dan pendampingan.

Coconet adalah produk jaring yang dibuat dari limbah kelapa yang cukup melimpah. PT Antam Tbk, salah satu anak perusahaan MIND ID, biasa memakainya untuk keperluan reklamasi di tebing yang curam.

Baca juga: Tingkatkan Pendapatan Masyarakat, Presiden Jokowi Luncurkan Program Kelapa Genjah 1 Juta Batang

Pada tahun 2019, sudah ada empat kegiatan utama yang dilaksanakan yaitu pelatihan proses produksi Coconet, pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja.

Realisasi produksi coconet rata-rata per bulan sebanyak 125-130 rol. Peningkatan jumlah produksi coconet juga dipesan dari luar Halmahera Timur. Strategi pemasaran coconet juga sudah dilakukan di luar wilayah Halmahera Timur.

Berita Rekomendasi

Kini petani kelapa di kawasan Buli bisa menghasilkan pendapatan tambahan di luar pemasukan lain rata rata Rp 2.000.000 per bulan.

Melalui diversifikasi, rencana pengembangan produk olahan kelapa terpadu pada tahun 2020 dibagi menjadi empat produk yang memiliki nilai jual cukup tinggi yaitu coconut chip, coconut flakes, coconut flour, dan dessicated coconut.

Program dengan kode emiten ANTM ini pun akhirnya keluar sebagai juara dalam kategori sustainability atas inovasinya yang berjudul “Utilization of Coconut Waste into Coconet and Cocopeat.”

Program sejenis terus dikembangkan di Grup MIND ID yang beranggotakan PT Antam Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Freeport Indonesia, PT Inalum (Persero) dan PT Timah Tbk. “Penghargaan atas praktik program Inovasi Pemberdayaan Masyarakat ini adalah indikasi, kami telah melangkah di jalur yang benar,” tegas Dany. (*/Egy)

Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas